Suara.com - Tim bulu tangkis Indonesia tengah berjuang di Denmark Open 2021. Bicara ajang ini, penyelenggaraannya nyatanya sudah ada sejak lama.
Sejarah mencatat, Denmark Open dimulai sejak 1935. Kejuaraan sempat dibatalkan pada tahun 1955 hingga tahun 1964 karena Perang Dunia II. Kejuaraan ini biasanya dipertandingkan pada akhir tahun, tepatnya bulan Oktober.
Denmark Open edisi kali ini diadakan di Odense Sport Park. Nama yang disebutkan barusan sudah 14 kali menjadi tuan rumah. Rinciannya: 1988, 1995, 2007 hingga 2017 dan 2021.
Selain Odense, ada 10 venue lain yang digunakan untuk pertandingan Denmark Open. Beberapa di antaranya yaitu:
Baca Juga: Link Live Streaming Denmark Open 2021: 10 Wakil Indonesia Bertanding Hari Ini
1935 – 1938, 1945 – 1985: Copenhagen
1990: Aabenraa
1991: Munisipalitas Solrod
1986, 1992: Aalborg
1989, 1993: Hojbjerg
1987, 1994: Esbjerg
1996: Middelfart
1997 – 1999: Vejle
2000 – 2002: Farum
2003 – 2006: Aarhus
1988, 1995, 2007 - 2017: Odense
2021: Odense
Selain sejarah dan lokasi, sejumlah nama-nama bintang sempat lahir di ajang ini. Dari Indonesia, Rudy Hartono pernah juara pada 1970-1971, 1972-1973, 1974-1975, Liem Swie King pada 1977-1978, Hermawan Susanto 1991-1992, dan Simon Santoso 2009, adalah yang mewakili tunggal putra.
Untuk sektor tunggal putri, hanya dua atlet yang mampu bersinar di Denmark Open. Mereka adalah Ivana Lie pada 1979-1980 dan Susy Susanti 1991-1992, 1992-1993. Setelahnya, belum ada lagi wakil Merah Putih dari sektor ini yang pulang dengan piala.
Bergeser ke ganda putra, Kevin Sanjaya dan Markus Gideon merupakan juara bertahan. Minions, demikian julukan mereka, menyabet dua kali juara beruntun di ajang ini pada 2018 dan 2019.
Sebelumnya, Markis Kido dan Hendra Setiawan pada 2008 juga pernah membawa pulang trofi. Dan bergeser ke tahun-tahun sebelumnya, Flandy Limpele dan Eng Hian pada 2000, Rexy Mainaki dan Ricky Soebagdja 1998-1999.
Baca Juga: Top 5 Sport: Tiga Ganda Putra Indonesia Lewati Babak Pembuka Denmark Open
Indonesia juga pernah berjaya di Denmark Open via sektor ganda putra. Ini terjadi pada 1972 hingga 1975. Ketika itu, pasangan Tjun dan Johan Wahjudi merebut tiga kali kemenangan beruntun.
Setelahnya ada Ade Chandra dan Christian Hadinata 1980-1981 dan Denny Kantono dan Antonius Budi Ariantho 1994-1995.
Selanjutnya untuk ganda putri. Di sektor ini, Merah Putih hanya berkibar 2 kali sepanjang keikutsertaan Indonesia. Raihan juara diraih oleh pasangan Imelda Wiguna dan Theresia Widiastuti pada 1974-1975 dan 1978-1979 yang diikuti oleh Verawati Fajrin dan Imelda Wiguna.
Untuk ganda campuran, Tjun dan Regina Masali adalah pasangan yang kali pertama meraih juara Denmark Open. Itu terjadi pada 1974-1975.
Setelahnya, Indonesia baru kembali menelurkan pasangan ganda campuran juara pada 2001-2002. Adalah Trikus Haryanto dan Emma Ermawati yang jadi aktornya.
Juara terakhir ganda campuran terjadi pada 2019. Adalah pasangan Preveen Jordan dan Melati Daeva yang jadi pemenangnya.
Jika ditelusuri, Indonesia sudah merengkuh 23 kali juara di Denmark Open. Pencapaian ini menempatkan Indonesia di urutan kelima peraih medali terbanyak.
Di atas Indonesia ada Jepang dengan 24 kali, lalu Inggris 25 kali, China 62 kali, dan Denmark 67 kali.
Penulis: Alan Kusuma