Profil Anthony Ginting, Pembuka Kemenangan Indonesia atas China di Final Piala Thomas

Reky Kalumata Suara.Com
Senin, 18 Oktober 2021 | 13:49 WIB
Profil Anthony Ginting, Pembuka Kemenangan Indonesia atas China di Final Piala Thomas
Tunggal putra Indonesia Anthony Sinisuka Ginting merayakan kemenangannya atas wakil China Lu Guang Zu pada pertandingan final Thomas Cup 2020 di Ceres Arena, Aarhus, Denmark. (BWF/Badminton Photo/Yohan Nonotte)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Anthony Sinisuka Ginting menjadi salah satu sosok yang berjasa membawa Indonesia menjadi juara Piala Thomas 2020.

Kepastian ini didapatkan usai mengalahkan China di partai final pada Minggu (17/10/2021) malam WIB. Ginting yang turun di partai pertama berhasil mengalahkan tunggal putra China, Lu Guang Zu.

Kemenangan Ginting itu disusul dengan keberhasilan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto di ganda putra dan Jonatan Christie di partai ketiga. Indonesia pun menang dengan skor 3-0.

Ginting menjadi sosok penting karena kemenangannya di partai pertama disebut Fajar/Rian dan Jonatan memberikan motivasi. Berikut profil Anthony Ginting.

Baca Juga: Tak Ada Bendera Merah Putih di Piala Thomas, Begini Tanggapan Roy Suryo

Profil Anthony Ginting

Sosok yang akrab disapa Ginting ini merupakan sosok kelahiran Cimahi, Jawa Barat, pada 20 Oktober 1996. Dia merupakan putra dari pasangan Lucia Sriati dan Edison Ginting.

Meski lahir dan besar di Tanah Sunda, anak keempat dari lima besaudara ini memiliki garis keturunan Karo (Sumatera Utara) dari sang ayah.

Perkenalan Ginting dengan bulu tangkis pun didapatkan dari sang ayah ketika dirinya masih duduk di bangku taman kanak-kanak.

Karier bulu tangkis Ginting semakin serius setelah bergabung dengan klub PB SGS PLN Bandung. Di klub yang melahirkan sosok legenda macam Taufik Hidayat itu, Ginting dipoles menjadi pemain tunggal putra mumpuni.

Baca Juga: Sanksi WADA bikin Merah Putih Tak Berkibar di Piala Thomas, Ini Mengapa Doping Dilarang

Setelah banyak mengikuti turnamen dalam negeri, Ginting akhirnya masuk ke pelatnas junior pada awal 2014. Ginting lalu mentas di Kejuaraan Asia Junior, namun kalah di perempat final.

Di tahun yang sama, Ginting mampu meraih medali perunggu di Kejuaraan Dunia Junior untuk nomor perorangan tunggal putra. Di tahun 2014 itu, dia juga membawa pulang medali perunggu Olimpiade Remaja.

Ginting lantas menjalani debut di kejuaraan BWF Superseries dengan menjadi debutan di Indonesia Open 2015. Setelah dua tahun, Ginting akhirnya meraih juara BWF Superseries dengan menjuarai Korea Open 2017.

Tahun 2018 menjadi momentum Ginting mencuri perhatian. Dia memulai tahun dengan menjuarai Indonesia Masters 2018. Dari sini, Ginting mendapat julukan 'giant killer' karena mampu mengalahkan para unggulan.

Di tahun 2018 pula, Anthony Ginting meraih medali perunggu tunggal putra perorangan dan perak beregu putra Asian Games 2018 Jakarta-Pelembang.

Prestasi Ginting semakin tahun makin cemerlang. Sosok yang juga sering disebut dengan 'Momogi' lantaran rivalitasnya dengan Kento Momota itu mampu menjadi peraih medali perunggu di Olimpiade Tokyo 2020.

Teranyar, Anthony Ginting menjadi bagian dari tim Indonesia yang membawa pulang Piala Thomas 2020 setelah penantian selama 19 tahun.

Kontributor: Aditia Rizki

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI