Suara.com - Hendra Setiawan tak perlu diragukan lagi merupakan salah satu pebulu tangkis Indonesia dengan prestasi paling cemerlang. Hampir semua gelar individu pernah dia menangkan bersama masing-masing partner di sektor ganda putra.
Namun, terdapat salah satu trofi yang begitu diidam-idamkan Hendra Setiawan yang hingga usianya berkepala tiga masih tak bisa dirinya rengkuh.
Trofi itu adalah Piala Thomas, dan pada Minggu (17/10/2021) malam WIB di Ceres Arena, Aarhus, Denmark, Hendra Setiawan akhirnya berhasil mengangkat trofi paling bergengsi dalam turnamen bulu tangkis beregu putra tersebut.
Indonesia mengakhiri dahaga 19 tahun nir gelar di Piala Thomas setelah mengalahkan China 3-0 dalam laga final edisi 2020.
Baca Juga: Legenda Kecewa Bendera Merah Putih Tak Berkibar di Podium Juara Piala Thomas
Para pemain yang turut menyumbang angka kemenangan untuk Indonesia malam itu, di antaranya tunggal putra Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie, serta ganda putra Fajar Alfian / Muhammad Rian Ardianto.
Gelar Piala Thomas 2020 tak hanya begitu spesial bagi Indonesia yang kali terakhir merengkuhnya pada 2002. Namun juga bagi Hendra Setiawan yang kini berusia 37 tahun.
Ini merupakan gelar mayor beregu pertama yang berhasil direngkuh Hendra selama kariernya. Sebelumnya, dia sempat begitu dekat dengan gelar tersebut saat Indonesia kalah di final 2010.
Sementara pada final 2016, Hendra yang berpasangan dengan Mohammad Ahsan, juga harus dibuat kecewa setelah skuad Garuda ditekuk Denmark dengan skor 2-3.
“Terima kasih kepada pemain yang telah berjuang. Terima kasih kepada pelatih dan tim pendukung yang telah bekerja kompak hingga kita juara. Keberhasilan ini berkat kebersamaan dan kekompakan tim,” ungkap Hendra dalam rilis PBSI, Senin (18/10/2021) dini hari WIB.
Baca Juga: Jojo Persembahkan Piala Thomas Untuk Rakyat Indonesia
Hendra mengaku sangat senang dan bangga dengan keberhasilan tim beregu putra Indonesia meraih gelar Piala Thomas 2020. Dia mengaku tak bisa berkata-kata untuk menggambarkan perasaan bahagiannya.
“Saya sangat senang karena ini adalah pertama kalinya saya, dan kami akhirnya memenangkan ini setelah 19 tahun, dan akhirnya kami bisa membawanya pulang," kata Hendra Setiawan dikutip laman resmi BWF.
"Saya tidak tahu harus berkata apa, saya tidak bisa mengungkapkan perasaan saya,” pungkasnya.