Suara.com - Rangkaian pertandingan bulu tangkis Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua resmi berakhir pada Rabu (13/10/2021), dengan menempatkan kontingen Jawa Barat di posisi "kahiji" atau pertama sekaligus menjadi juara umum.
Dari tujuh nomor yang dipertandingkan, pebulu tangkis Jabar berhasil mengumpulkan tiga medali emas, tiga perak, dan satu perunggu, melebihi capaian di PON 2016 ketika Jabar finis di posisi kedua dengan dua emas, tiga perak, lima perunggu.
Medali emas pertama Jabar di PON Papua diraih Saifi Riska Nurhidayah dari nomor tunggal putri setelah mengalahkan wakil Bali Komang Ayu Cahya Dewi di babak final.
Panji Ahmad Maulana memastikan emas kedua untuk Jabar dari nomor tunggal putra setelah melakoni duel all Jabar finals melawan Syabda Perkasa Belawa.
Kemenangan tersebut sekaligus mengakhiri penantian 17 tahun Jabar dalam mengembalikan gelar tunggal putra bulu tangkis di ajang PON yang terakhir kali meraih emas pada PON 2004 Palembang, Sumatera Selatan.
Kemenangan di final 17 tahun silam itu diraih Taufik Hidayat setelah mengalahkan pebulu tangkis DKI Jakarta Simon Santoso.
Ganda putra Pramudia Kusumawardana/Muhammad Shohibul Fikri mengamankan emas ketiga Jabar berkat kemenangannya atas unggulan pertama DKI Jakarta Adnan Maulana/Ghifari Ananda.
Sementara itu, kontingen Jawa Timur berada di urutan kedua perolehan medali cabang bulu tangkis dengan raihan tiga emas dan tiga perunggu.
Medali emas Jatim diperoleh dari nomor beregu putri, ganda putri, dan ganda campuran.
Baca Juga: Petinjunya Menang KO, Jawa Barat Tambah Dua Medali Emas PON Papua
Adapun DKI Jakarta sebagai juara umum bulu tangkis pada PON 2016 harus puas finis di posisi ketiga dengan satu emas dari beregu putra, dua perak dari ganda putra dan beregu putri, serta dua perunggu dari nomor ganda putra dan ganda putri.