Suara.com - Petenis kawakan Britania Raya, Andy Murray mengharapkan pemain yang tidak divaksinasi dapat bersaing di Australian Open, namun ia mendukung langkah otoritas lokal untuk memberlakukan persyaratan yang lebih ketat pada mereka di Melbourne Park, dibanding mereka yang telah divaksinasi penuh COVID-19.
Menteri Olahraga Victoria, Martin Pakula pada Selasa mengatakan, para pemain yang berencana untuk bersaing di Grand Slam pertama setiap tahun, harus divaksinasi untuk memberi diri mereka kesempatan terbaik untuk bersaing di Melbourne.
Asosiasi Tennis Australia telah menolak untuk mengomentari pengaturan pemain berdasarkan status vaksinasi mereka.
Namun, pemain yang telah divaksinasi diharapkan diberi lebih banyak kebebasan untuk bergerak, dan mungkin dapat melewati karantina wajib 14 hari di negara tersebut pada saat kedatangan.
"Pemahaman saya adalah jika Anda tidak divaksinasi, Anda masih diizinkan bermain, hanya saja aturannya akan berbeda," ujar Murray dikutip dari Reuters, Rabu.
"Anda mungkin harus pergi ke Australia beberapa minggu lebih awal dari yang lain. Itu pilihan pemain. Jika pemerintah setempat menerapkannya maka saya akan mendukungnya.
“Akan lebih bagus jika lebih banyak pemain divaksinasi.
"Australia khususnya, sangat ketat di sana. Masyarakat di sana harus menanggung 18 bulan yang menyakitkan atau apa pun.
Jika orang akan datang ke negara itu dan berpotensi mengambil risiko wabah di komunitas mereka, ya, itu bisa dimengerti ," tukas Murray.
[Antara]