Suara.com -
Tunggal putri Indonesia, Putri Kusuma Wardani, mengaku puas dapat memberi perlawanan pada pemain Jepang Sayaka Takahashi meskipun ia akhirnya kalah 14-21, 19-21 pada partai ketiga penentuan juara Grup A Piala Uber di Ceres Arena, Aarhus, Denmark, Selasa (12/9/2021) malam.
"Saya puas dengan penampilan kali ini. Walau tidak bisa menyumbangkan angka untuk Indonesia, saya bisa bermain dan memberikan perlawanan keras kepadanya," ujar Putri melalui siaran pers PP PBSI seperti dimuat Antara.
"Dia pemain senior yang komplet penguasaan di tengah lapangan. Dia bisa bergerak cepat dan selalu bisa mengambil shuttlecock saat masih di atas. Saya harus belajar dan berlatih lebih keras agar saya tidak ketinggalan saat memukul shuttlecock," kata juara Spain Masters tersebut.
Putri yang sempat memimpin hingga 5-1 pada awal gim pertama, gagal mempertahankan keunggulannya sebelum menyerah 14-21.
Baca Juga: Hasil Piala Uber: Kalah 0-5 dari Jepang, Indonesia Runner-Up Grup A
"Tadi saat memimpin 5-1 di gim pertama saya terlalu terburu-buru ingin cepat mematikan lawan. Padahal seharusnya tidak begitu. Untuk dapat poin harus dirancang karena lawan juga tidak gampang dimatikan," kata pemain berusia 19 tahun ini.
Ia juga berpeluang menyamakan kedudukan dengan merebut gim kedua, saat ia berhasil memimpin 16-14 dan mengimbangi poin 17-17.
Namun Sayaka kembali menunjukkan kelasnya, ia mampu merebut angka pada poin-poin kritis. Pukulan penyilang yang dilancarkan Sayaka Takahashi yang tak terjangkau Putri memberi kemenangan 21-19.
Melihat penampilan Putri, pelatih tunggal putri Herli Djaenudin, menilai, meskipun tidak berhasil menang dan menyumbang poin, Putri telah bermain lebih baik.
"Dari pertandingan tadi, Putri bisa memetik pengalaman berharga untuk ke depannya," katanya.
Baca Juga: Piala Uber: Putri KW Gagal Sumbang Poin, Indonesia Kalah 0-3 dari Jepang
Kekalahan Putri ini memastikan Jepang menjadi juara Grup A dan Indonesia runner-up.