Suara.com - Kontingen atlet DKI Jakarta memborong enam medali emas dalam gelaran cabang olahraga (cabor) renang Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua.
Prestasi ini diraih saat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan datang langsung ke lokasi tanding, Senin (12/10/2021).
Dalam perlombaan yang digelar di Arena Akuatik Kampung Harapan, Kompleks Stadion Lukas Enembe, Kabupaten Jayapura itu, ibu kota berhasil mendapatkan medali tiga emas, satu perak, dan dua perunggu.
Tiga emas DKI Jakarta masing-masing didapat pada nomor 100 meter gaya dada putra, 100 meter gaya punggung putra, dan200 meter gaya bebas putra.
Baca Juga: Panwasrah Harapkan PON Papua Berakhir Lancar
Selain itu, atlet DKI Joe Aditya W. Kurniawan juga berhasil memecahkan rekor PON 2012 di Riau pada 200 meter gaya bebas putra dengan catatan waktu 1 menit 51,05 detik.
Emas kedua pada nomor 100 meter gaya punggung putra diraih oleh I Gede Siman Sudartawa dengan torehan waktu 56,18 detik.
Terakhir, Gagarin Nathaniel Yus juga mencatat capaian serupa pada nomor 100 meter gaya dada dengan catatan waktu 1 menit 02,49 detik. Torehan tersebut memecahkan rekor pada PON 2012 di Riau dengan 1 menit 02,57 menit.
Untuk medali perak DKI meraihnya pada nomor 200 gaya bebas putri melalui Angel Gabriella Yus yang mencatatkan waktu 2 menit 04,96 detik. Pesaingnya, perwakilan Jawa Timur Adinda Larasati Dewi menjadi tercapat dengan 2 menit 04,96 detik.
Dua perunggu sisanya diraih masing-masing oleh AA Istri Kania Ratih Atmaja pada nomor 100 meter gaya punggung putri dan Dwiki Anugrah yang turun pada nomor 100 meter gaya punggung putra.
Baca Juga: Tim Sepak Bola Putri Jawa Barat Gagal Sabet Emas PON Papua, Pelatih: Faktor Angin
Atas capaian ini, Anies mengaku sangat menghargai prestasi para atlet. Di harapkannya, atlet lain mampu juga mendulang prestasi yang sama.
"Saya sangat menghargai kerja keras para atlet yang sudah berjuang membawa DKI Jakarta. Semoga pada hari selanjutnya, akan lebih banyak lagi medali emas untuk DKI Jakarta," ujar Anies di lokasi, Senin (11/10/2021).
Namun, menurutnya raihan medali bukanlah hal yang paling utama. Segala perjuangan para atlet hingga bisa sampai kepada perlombaan empat tahunan ini juga patut diapresiasi.
"Di balik medali emas ini ada kerja keras yang luar biasa. Kemampuan untuk mengalahkan rasa malas. Kemampuan untuk mengalahkan rasa enggan berlatih," pungkasnya.