Suara.com - Pada laga perdana turnamen beregu Piala Sudirman hari Minggu, tim bulu tangkis Indonesia menargetkan untuk mengalahkan tim Komite Olimpiade Rusia (ROC) agar bisa mengamankan poin pembuka di babak penyisihan Grup C.
Menurut manajer timnas di Piala Sudirman, Eddy Prayitno, kemenangan atas Rusia menjadi wajib agar perjuangan Indonesia di babak penyisihan Grup C bersama Denmark, Rusia, dan Kanada berjalan mulus.
"Pertandingan pertama dalam kejuaraan beregu itu sangat penting dan menentukan langkah selanjutnya. Karenanya Indonesia akan menurunkan formasi terkuat saat menghadapi Rusia. Kemenangan akan memiliki dampak psikologis bagi tim untuk pertandingan selanjutnya," kata Eddy dalam keterangan resmi PBSI seperti dilansir Antara, Sabtu (25/9/2021).
Demi target kemenangan, selain berencana menurunkan pemain terbaik, timnas Indonesia juga sudah menjalani sesi latihan pagi di tempat pertandingan utama. Sementara pada sesi sore, timnas kembali berlatih di Hameenkylan Liikuntahall.
Di Piala Sudirman, sebanyak 16 tim hadir dan terbagi dalam empat grup, dengan Indonesia ditempatkan sebagai unggulan ketiga.
Meski siap dengan pemain terbaik, namun PBSI secara resmi belum mengeluarkan nama atlet yang akan bertanding besok karena masih menunggu masukan tambahan dari tim pelatih di kelima sektor.
"Saya akan mendengar masukan dari pelatih lebih dulu. Yang pasti, pemain yang akan diterjunkan adalah tim terkuat yang kami miliki," ujar Rionny.
Kepala pelatih ganda putra Herry Iman Pierngadi, menyebutkan tiga pasangan timnas punya peluang yang sama untuk ditampilkan melawan Rusia.
"Siapa yang akan diturunkan, mereka siap. Sektor ganda putra yang selalu diandalkan merebut poin kemenangan, siap mengemban tugas. Kami ingin selalu menyumbang poin dan tidak ingin sampai kecolongan," Herry menyebutkan.
Pada lini tunggal putra, penentuan pemain akan dilihat dari performa terakhir, rekor pertemuan dengan lawan, serta kebutuhan tim, sebagaimana yang disampaikan pelatih Hendry Saputra Ho.
"Kalau ditunjuk, tentu saya siap untuk menyumbangkan angka untuk Indonesia," kata Jonatan Christie.