Suara.com - Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021 tinggal menyisakan hitungan hari. Segala persiapan telah dilakukan panitia penyelenggara, termasuk persiapan prosesi acara kirab api abadi PON.
Sesuai rencana, proses kirab api abadi PON kali ini akan dimulai dari Sorong, Papua Barat, pada 26 September mendatang.
Selanjutnya, api abadi dibawa ke Kabupaten Biak pada 27 September, Kabupaten Mimika 28 September, Kabupaten Merauke 30 September, lalu berakhir di Kota dan Kabupaten Jayapura pada 1 dan 2 Oktober.
Prosesi acara kirab api ini sendiri akan melibatkan tim inti dari TNI/Polri serta atlet-atlet legendaris yang diperkirakan berjumlah 40 sampai 60 atlet.
Baca Juga: Pertandingan Pertama PON XX Siap Digelar di Dua Venue
"Atlet legendaris masih kami rahasiakan. Setiap persinggahan itu ada atlet yang berbeda baik yang pernah mendapatkan prestasi nasional maupun internasional," kata Wakil Ketua Bidang Upacara PB PON XX Papua, Umar Reliubun, Selasa (21/9/2021).
Selain pasukan kirab api PON yang telah disebutkan tadi, pihak PB PON XX Papua juga membuka kesempatan bagi para komunitas-komunitas untuk terlibat langsung dalam momen bersejarah ini dengan maksimal kuota 20 orang.
Dalam prosesi kirab api PON, Umar menjelaskan, PB PON XX Papua telah menyiapkan rute-rute yang akan dilalui di tujuh kota dan kabupaten tersebut.
"Arak arakannya sudah di atur, ada yang berlari dan menggunakan kendaraan. Rute larinya disesuaikan dengan titik keramaian untuk menonjolkan semangat atlet," ujarnya.
Menurut Umar, prosesi kirab api PON kali ini akan sangat berbeda daripada prosesi kirab di edisi-edisi PON sebelumnya. Sebab, api abadi yang akan digunakan nanti diambil langsung dari Papua.
Baca Juga: Eksibisi Esports PON Papua 2021 Dibuka Hari Ini
"Selama ini, kan, api abadi di ajang PON dan lain-lain mereka ambil di Jogja, berdasarkan survei ada di Papua jadi kita ambil di sini saja," lanjutnya.
Tak hanya itu, yang membuat kirab api PON ini nanti menjadi sangat terasa spesial adalah desain obor yang berbentuk Tifa, sebuah alat musik khas tradisional Papua.
"Ornamennya berjenis tifa dan kemudian sudah safety campuran kayu dan plat. Beratnya 1,7 Kg. Jadi tidak terlalu berat," tandasnya.
Menjadi tuan rumah pesta olahraga terbesar di Indonesia merupakan sebuah kebanggaan dan kehormatan bagi seluruh masyarakat Papua. Oleh karena itu, prosesi acara kirab api PON diharapkan mampu membuktikan kesiapan Papua sebagai tuan rumah PON.
Kontributor : Raymond Latumahina