Suara.com - Aldriani Beatrichx Suguro kembali dipanggil untuk membela kontingen Provinsi Kalimantan Selatan pada cabang olahraga tinju putri pada Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-20 tahun 2021 di Provinsi Papua.
Ini untuk ketiga kalinya Bea, panggilan akrabnya, membela kontingen Provinsi Kalimantan Selatan pada ajang PON sejak di Provinsi Riau hingga di Provinsi Papua ini.
Atlet kelahiran Ternate, 25 Oktober 1993 ini baru bisa mempersembahkan medali perak bagi kontingen Tinju Putri Kalimantan Selatan selama karirnya mengikuti PON.
Di PON Papua yang secara resmi akan dibuka Presiden RI Ir H Joko Widodo pada 2 Oktober 2021 inilah saatnya Beatrichx membuktikan diri bagi timnya untuk sebuah medali emas yang dibanggakannya selama mengikuti perhelatan bergengsi ajang olahraga nasional tersebut.
Baca Juga: PON Papua: Tim Atletik Sulawesi Selatan Tak Gentar Hadapi Agus Prayogo
Beatrichx pada PON Papua ini akan turun di kelas 51kg, ada sembilan petinju putri termasuk dirinya yang akan berlaga untuk menjadi yang terbaik di GOR Cendrawasih Kota Jayapura.
Beatrichx memiliki cukup peluang untuk menjadi juara, karena pada ajang pra-PON untuk bisa lolos ke PON Papua ini, dia sudah membuktikan dirinya menjadi yang terbaik dengan meraih medali emas.
Tapi tentunya, Beatrichx tidak bisa membusungkan dada akan bisa mudah mengalahkan para petinju terbaik daerah lain, apalagi petinju tuan rumah dari Papua, kerja keras pasti harus dilaluinya untuk menjadi juara itu.
Tentunya tekadnya sudah bulat, tidak gentar, maju terus tanpa sedikit pun takut, karena menjalani karir di tinju sudah menjadi darah dagingnya dari ring ke ring. Bahkan sudah terhitung empat kali mengikuti PON hingga di Papua ini.
Sejak usia masih 16 tahun, Beatrichx muda sudah dipercaya ikut PON, yakni, di PON ke-17 tahun 2009 di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). Tapi saat itu dia berbaju kontingen Sulawesi Utara.
Baca Juga: PON 2021: Tim Sepatu Roda DKI Jakarta Kagum Papua Punya Venue Kelas Dunia
Keberanian Beatrichx di ring tinju dirilik Kalimantan Selatan, hingga pada PON ke-18 tahun 2012 di Provinsi Riau, membela provinsi Kalimantan Selatan dengan mampu meraih medali perak.
Namun pada PON ke-19 tahun 2016 di Provinsi Jawa Barat, prestasi Beatrichx sempat meredup, karena hanya bisa masuk di delapan besar, dia gugur untuk meraih mimpinya mendapatkan medali emas karena mengalami cedera kaki saat bertanding.
Tapi semangat Beatrichx tidak padam, tekadnya untuk meraih prestasi diajang PON selanjutnya pun dimantapkannya, persiapan matang dan latihan keras pun dilakukannya, meski cobaan menghampiri jelang PON Papua ini.
"Ibu tercinta saya meninggal dunia baru-baru ini, cukup memukul perasaan saya," ujarnya.
Tapi dia menyatakan tidak ingin berlarut dalam kesedihan dan dukacita, dia pun harus bisa bangkit demi kebanggaan keluarganya, termasuk ayah dan ibunya yang sudah di luar alam dunia.
"Puji Tuhan saat ini saya sudah bisa menerima kenyataan dan bangkit, saya ingin membanggakan almarhum ayah dan ibu dengan prestasi, apalagi ada adik-adik saya harus dinafkahi," tuturnya.
Beatrichx menyatakan, tidak lelah berdoa untuk bisa berhasil di PON kali ini dengan prestasi tinggi, sebab dia sangat menginginkan itu untuk PON ke-empat yang pernah diikutinya ini, meski tekadnya masih ingin bertanding di PON berikutnya.
Dia pun merasa jam terbangnya di ring sudah cukup banyak, bahkan pernah ke tingkat internasional. [Antara]