Suara.com - Fabio Quartararo bakal melupakan penampilan mengecewakannya di Aragon ketika sang pebalap Yamaha bersiap untuk MotoGP San Marino akhir pekan ini dibalik bayang-bayang Francesco Bagnaia yang sedang mengincar kemenangan keduanya secara beruntun.
Quartararo masih mengantongi keunggulan 53 poin sebagai pemuncak klasemen sementara setelah jaraknya sedikit terpotong menyusul hasil finis P8 di MotoGP Aragon pekan lalu, yang ia akui saat pralomba merupakan balapan di trek yang bukan favoritnya.
Pebalap berusia 22 tahun itu akan berusaha menemukan kembali kecepatannya di Misano yang menjadi rumah dari Bagnaia, yang kini menjadi penantang utama Quartararo dalam perebutan gelar juara dunia setelah merebut kemenangan perdananya di Aragon.
Quartararo pernah mengecap manisnya podium di Misano sebelum finis runner-up di kelas MotoGP pada 2019. Ia juga nyaris naik ke mimbar tahun lalu namun harus puas finis P4 di GP Emilia Romagna.
Baca Juga: Gabung Tim Pabrikan Yamaha, Franco Morbidelli Reuni dengan Fabio Quartararo
Sementara sang pebalap Ducati memiliki bekal untuk tampil kuat di Misano setelah ia finis runner-up di sirkuit sepanjang 4,2km itu tahun lalu dan merasakan podium teratas ketika masih membalap di Moto2 tiga tahun silam.
"Sedikit mengecewakan bagaimana GP Aragon berakhir... Tapi apa yang sudah terjadi, biarlah. Sudah alamiah terkadang (jarak sebagai) pemuncak berkurang, dan kemudian itu bisa bertambah lagi. Saya tidak khawatir dengan itu," kata Quartararo dikutip laman resmi tim seperti dimuat Antara.
"Saya hanya ingin fokus menjalani balapan yang baik di sini akhir pekan ini.
"Saya sangat suka Misano, dan kami akan membalap di sini dua kali, jadi itu yang membuat saya sangat bersemangat."
Quartararo akan reuni dengan mantan rekan satu timnya di Petronas Yamaha SRT, Franco Morbidelli, ketika sang pebalap Italia dipromosikan lebih dini ke tim pabrikan Yamaha.
Baca Juga: Andrea Dovizioso Kembali Ramaikan MotoGP, Bela Petronas Yamaha
Morbidelli akan menjalani debutnya berseragam tim pabrikan setelah menandatangani kontrak yang membuatnya tetap bersama Yamaha hingga akhir 2023.
Situasi memungkinkan Yamaha mengambil langkah tersebut setelah pabrikan berlogo garputala itu berpisah dengan Maverick Vinales di tengah musim, sebelum sang pebalap Spanyol berlabuh ke Aprilia.
"Saya sangat ingin mulai bekerja dengan tim dan mulai melahap lap dengan motor ini karena sudah cukup lama saya tidak membalap, dan saya mulai merasa sedikit nyaman," kata Morbidelli yang telah absen di lima balapan musim ini setelah menjalani operasi di lutut kirinya pada Juni.
Balapan di Misano juga akan menjadi hari yang emosional bagi fan tuan rumah ketika Valentino Rossi menjalani penampilan penultimanya di sirkuit tersebut sebelum pensiun di akhir musim.
Pebalap berusia 42 tahun asal Italia itu memiliki lima balapan tersisa sebelum menutup kariernya dengan tujuh gelar juara dunia MotoGP dan menjadikan dia ikon di Italia.
Balapan terakhir di kampung halamannya akan dihelat bulan depan bertajuk Grand Prix Made in Italy yang juga digelar di Misano.
Rossi akan menjalani sisa musim ini dengan tandem baru yaitu Andrea Dovizioso, saat kompatriot senegara berusia 35 tahun itu diboyong Yamaha menyusul promosi Morbidelli ke tim pabrikan.
Dovi juga akan lanjut membalap dengan Sepang Racing Team musim depan.