Suara.com - Pebalap Repsol Honda, Pol Espargaro tampil melempem di MotoGP Aragon 2021 akhir pekan lalu. Dia cuma finis ke-13 kendati start dari posisi kedelapan.
Melansir Motorsport, Rabu (15/9/2021), Pol Espargaro menyalahkan cuaca panas di Sirkuit Aragon, yang membuat cengkraman bannya jauh lebih rendah hingga kesulitan melaju cepat.
Menurut Pol Espargaro, dirinya harus bisa beradaptasi untuk bisa memaksimalkan motor Honda RC213V dalam kondisi cuaca berbeda.
“Ya, saya pikir itu [karena faktor] pengalamannya,” katanya ketika ditanya bagaimana dia bisa memperbaiki masalahnya dalam kondisi panas.
Baca Juga: Sepeda Listrik VR46 e-MTB, Obat Kangen Kepada Valentino Rossi
Pol Espargaro mengklaim dirinya sudah paham bagaimana memaksimalkan kecepatan motor saat cuaca dingin atau kala cengkraman ban cukup tinggi.
Namun, dalam kondisi sebaliknya, rekan satu tim Marc Marquez ini merasa masih harus banyak belajar untuk bisa mengoptimalkan potensi kuda besinya.
"Kemudian dalam kondisi panas ini, saya tidak tahu. Saya perlu menemukan (cara mengendarainya) seperti saya menemukan cara melakukan time attack tanpa menabrak. Saya harus lebih cepat dalam kondisi itu, di mana sekarang saya sangat lambat dan itu menyakitkan," ungkap Espargaro.
"Saya merasa sangat buruk, karena tidak tampil baik, saya merasa seperti itu. Bukannya saya melakukan kesalahan, saya tidak tahu apa yang harus dilakukan untuk menjadi lebih cepat dalam kondisi seperti itu."
"Ini menyakitkan karena Misano juga sepertinya akan sangat mirip dan saya juga akan berjuang. Jadi, tidak bisa seperti setiap kali ada kondisi panas dan grip rendah, saya terus merasa kesulitan, itu tidak mungkin."
Baca Juga: Usai MotoGP Aragon 2021, Maverick Vinales Beberkan Perbedaan Motor Yamaha dan Aprilia
Selain menjelaskan apa yang salah dalam kondisi panas, Pol juga mengatakan Honda menjadi "agresif" dan motornya kurang grip di bagian belakang, yang pada gilirannya menyebabkan masalah dengan grip depan saat masuk tikungan.
“Yah, itu menghasilkan perasaan agresif, (rasanya) seperti Anda mengambang di atas motor. Anda tidak berhenti di tempat yang Anda butuhkan, selalu merasa bahwa Anda akan kehilangan bagian belakang, selalu meluncur sedikit," jelas Pol.
"Dan kemudian karena bagian belakang tidak ada (grip), bagian depan (grip) menderita. Di motor lain, pasti saya punya alat untuk menghindarinya atau mencoba menggunakan cara berbeda untuk mendekati tikungan atau keluar dari tikungan."
"Tapi di sini tidak ada gunanya. Ada satu momen dalam balapan di mana saya sedikit lebih baik daripada orang-orang di depan, tetapi saya sangat lambat. Saya mencatatkan waktu 1 menit 49,1 detik, ketika saya seharusnya berada di 1 menit 48,5 detik," pungkasnya.
Penulis: Jacinta Aura Maharani