Pensiun dari PBSI, Richard Mainaky Punya Cita-cita Majukan Bulutangkis Indonesia Timur

Arief Apriadi Suara.Com
Senin, 06 September 2021 | 15:35 WIB
Pensiun dari PBSI, Richard Mainaky Punya Cita-cita Majukan Bulutangkis Indonesia Timur
Pelatih kepala sektor ganda campuran PBSI, Richard Mainaky di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur. (Suara.com/Arief Apriadi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Richard Mainaky tak menampik jika hidupnya tak akan bisa jauh-jauh dari bulutangkis pasca resmi pensiun dari pemusatan latihan nasional (Pelatnas) PBSI. Dia punya cita-cita untuk memajukan bulutangkis Indonesia timur.

Richard Mainaky yang mengepalai sektor ganda campuran PBSI, telah resmi memberikan surat pengunduran diri kepada pihak pelatnas, Senin (6/9/2021). Dia akan resmi mundur dari PBSI per 27 September 2021.

Pelatih 56 tahun itu menegaskan bahwa selepas pensiun sebagai pelatih Pelatnas PBSI, dirinya punya cita-cita untuk membina bibit-bibit pebulutangkis muda khususnya di Indonesia timur dan sekitarnya.

Rencana itu dia kemukakan tak lepas dari statusnya yang masih sebagai karyawan PB Djarum, di mana dia memiliki jabatan sebagai pelatih.

Richard sendiri merupakan pelatih kelahiran Ternate, Maluku Utara. Tetapi pasca pensiun dari PBSI, dia akan tinggal di kampung halaman istrinya, Tondano yang berjarak sekitar 30 kilometer dari Manado, Sulawesi Utara.

"Di Djarum kan selain pelatih saya karyawan. Jadi berlanjut terus. Saya belum tahu tugas selanjutnya seperti apa, tapi otomatis saya tak bisa jauh dari bulutangkis. Mungkin bisa lihat pembinaan dan bibit-bibit muda di Manado," kata Richard saat dihubungi Suara.com, Senin (6/9/2021).

Pasangan ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, merayakan keberhasilan meraih medali emas SEA Games 2019 bersama sang pelatih, Richard Mainaky, usai mengalahkan wakil Malaysia, Goh Soon Huat/Lai Shevon Jemie, Senin (9/12). [Humas PBSI]
Pasangan ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, merayakan keberhasilan meraih medali emas SEA Games 2019 bersama sang pelatih, Richard Mainaky, usai mengalahkan wakil Malaysia, Goh Soon Huat/Lai Shevon Jemie, Senin (9/12). [Humas PBSI]

"Ini bukan semata-mata untuk Djarum, tetapi untuk PBSI dan bulutangkis Indonesia. Walaupun saya belum tahu seperti apa, nanti yang pasti perlu perjuangan dan kerja keras, karena memulainya dari awal."

"Bibit-bibit muda di wilayah Indonesia timur ini kan sangat jauh dan perlu biaya besar jika harus ke Jakarta, karena itu saya punya cita-cita membantu [perkembangannya]," tambah pelatih berjuluk 'Tangan Besi' itu.

Lebih jauh, Richard mengaku belum terpikirkan untuk membuat klub bulutangkis sendiri. Namun yang pasti, rencana terdekatnya adalah membuka hall bulutangkis untuk mengakomodir kebutuhan perkembangan bulutangkis di Sulawesi dan sekitarnya.

Baca Juga: Jadwal Piala Sudirman dan Thomas & Uber Berdekatan, Indonesia Enggan Mengeluh

"Saya harus punya hall. Karena dengan itu saya bisa membina pelatih, bisa membentuk satu kepelatihan yang bagus, pembibitan yang jelas," kata Richard.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI