Suara.com - Valtteri Bottas membantah tuduhan yang menyebut dirinya tidak mematuhi instruksi Mercedes saat mengaspal di F1 GP Belanda 2021 di Sirkuit Zandvoort, Minggu (8/9/2021).
Pebalap Finlandia itu mengatakan dia hanya "bermain-main" dengan lap tercepatnya di akhir balapan, dan menyangkal anggapan bahwa dia enggan menjalankan perintah tim.
Melansir Crash, Senin (6/9/2021), tim Mercedes memutuskan untuk membawa dua mobil pebalapnya masuk pit stop saat pebalap Red Bull Racing Max Verstappen sulit terkejar dan hampir pasti meraih kemenangan.
Bottas masuk pit lebih dulu dan diperintahkan untuk tidak mengejar poin bonus karena tim sedang mengatur lap tercepat untuk Lewis Hamilton, yang merujuk klasemen kejuaraan, lebih membutuhkan.
Baca Juga: Jelang F1 GP Belanda, Pebalap F1 Keluhkan Penggunaan Asap Suar Penonton
Bottas tampaknya mengabaikan instruksi tersebut dengan tetap mengejar lap tercepat di sektor satu dan dua sebelum direktur strategi Mercedes James Vowles terdengar memintanya melalui radio tim untuk membatalkan upaya tersebut.
Meski pada akhirnya menurunkan kecepatan di tikungan terakhir, Bottas masih mencatatkan lap tercepat. Hal itu bikin Lewis Hamilton cuma punya satu kesempatan untuk melampaui torehan lap tercepat di putaran terakhir.
Beruntung Hamilton sendiri berhasil mencatatkan waktu putaran tercepat 1 menit 11.097 detik, mengalahkan lap tercepat Bottas (1 menit 12.549 detik).
Strategi Mercedes pada akhirnya berhasil di mana Lewis Hamilton sukses mendapatkan satu poin tambahan dari torehan lap tercepat untuk menempel ketat Max Verstappen yang kini unggul tiga poin di klasemen jelang F1 GP Italia pada 12 September mendatang.
"Saya pikir awalnya kami berhenti untuk lap tercepat, tetapi kemudian Lewis terlalu banyak memiliki celah dan dia berhenti. Saya melesat pada putaran pertama di sektor satu dan sektor dua, seperti flat out, tetapi kemudian tim meminta saya untuk memperlambat di akhir putaran," jelas Bottas.
Baca Juga: Max Verstappen Tak Bisa Cegah Fans Cemooh Hamilton di F1 GP Belanda
"Saya hanya bermain-main saja, karena Lewis membutuhkan poin ekstra itu lebih dari saya. Dia berjuang untuk kejuaraan balap dan sebagai tim, kami berusaha untuk mendapatkan poin maksimal, jadi begitulah adanya."
"Saya tahu Lewis juga akan berhenti. Saya tahu bahwa jika saya melesat beberapa kali di sektor terakhir, dia akan mengerti. Jadi, tidak ada drama."
Meskipun sempat memberi tahu Mercedes melalui radio timnya bahwa ia butuh poin, Hamilton bersikeras pada akhirnya dia tidak masalah dengan prospek Bottas yang bisa mengambil poin itu darinya.
"Saya tidak tahu tetapi itu tidak terlalu penting. Jika Valtteri mendapatkannya, itu akan baik-baik saja," ucap Hamilton.
"Pada akhirnya kami harus mendapatkan lap tercepat, mendapatkan poin sebanyak-banyaknya yang kami bisa sebagai sebuah tim. Jadi, jika Valtteri mendapatkannya atau saya mendapatkannya, itu tidak membuat perbedaan besar."
"Tetapi seperti yang saya katakan, saya bahkan tidak sadar bahwa Valtteri telah berhenti, saya sama sekali tidak menyadarinya. Itu adalah pilihan saya untuk berhenti, saya membutuhkan poin ekstra jadi saya melakukannya dan itu baik-baik saja."
Bos tim Mercedes Toto Wolff menggambarkan putaran tercepat akhir Bottas sebagai "nakal tapi bisa dimengerti" mengingat dia telah mengalami balapan yang membuat frustrasi karena dipaksa memainkan permainan tim untuk mendukung kans gelar juara Hamilton.
"Itu agak nakal tapi bisa dimengerti. Valtteri selalu di pihak mengalah karena kejuaraan ini sangat ketat," ujar Wolff.
Bos tim Mercedes Toto Wolff menggambarkan putaran tercepat akhir Bottas sebagai "nakal tapi bisa dimengerti" mengingat dia telah mengalami balapan yang membuat frustrasi karena dipaksa memainkan permainan tim untuk mendukung kejuaraan Hamilton.
"Itu agak nakal tapi bisa dimengerti. Valtteri selalu di pihak mengalah karena kejuaraan ini sangat ketat," ujar Wolff.
"Dia melesat secara besar-besaran di sektor terakhir dan jelas bahwa Lewis akan melakukan lap tercepat dan Valtteri tahu tentang itu. Lewis dalam perjuangannya untuk mendapatkan poin kejuaraan dan semuanya baik-baik saja."
Meskipun dia meremehkan insiden itu, Wolff mengkonfirmasi bahwa timnya akan membahas apa yang terjadi secara internal untuk menyelesaikan masalah ini dengan "cara yang paling bersahabat dan profesional".
"Itu tidak mungkin berakhir dengan kehilangan satu poin untuk Lewis. Itu juga tidak benar karena dia memiliki lap tercepat sampai saat itu."
"Tetapi Anda harus memahami pada saat itu tingkat frustrasi tertentu dari Valtteri dan pada akhirnya semuanya baik-baik saja. Kami akan membicarakannya, tetapi dengan cara yang paling ramah dan profesional," pungkas Wolf.
Penulis: Jacinta Aura Maharani