Suara.com - Setelah mengalahkan dua debutan US Open, Novak Djokovic menghadapi musuh lamanya untuk mencapai putaran keempat dengan kemenangan 6-7(4) 6-3 6-3 6-2 atas Kei Nishikori, Minggu WIB, dan semakin dekat dengan rekor gelar Grand Slam ke-21.
Setelah pertemuan pertama kalinya dengan Holger Rune dari Denmark dan Tallon Griekspoor dari Belanda, Djokovic menghadapi pemain berpengalaman Nishikori, yang menjadi runner-up US Open 2014 setelah mengalahkan petenis Serbia itu untuk melaju ke final tahun itu.
Sejak saat itu persaingan hanya berlangsung satu arah dengan Djokovic menyapu 17 pertandingan beruntun melawan petenis Jepang itu, yang kini meningkatkan catatan head-to-headnya menjadi 18-2.
Namun setelah Nishikori menang 6-2 6-0 di perempat final di tangan petenis nomor satu dunia tersebut di Olimpiade Tokyo, petenis berusia 31 tahun itu membuat Djokovic kewalahan untuk mendapatkan kemenangannya.
"Sejauh ini pertandingan terberat di turnamen bagi saya," kata Djokovic, dikutip dari Reuters.
"Dua putaran pembukaan jelas terasa baik, bermain bagus. Tapi kecepatan bola dan kecepatan tenis Nishikori hari ini lebih tinggi dari lawan pada dua putaran pembuka saya."
Biasa tampil pada malam hari di bawah lampu Stadion Arthur Ashe, Djokovic yang kali ini tampil siang hari tampak gelisah dengan kondisi terik matahari.
Untuk pertama kalinya pada pekan ini penonton, yang pada pertandingan sebelumnya menyemangati lawan-lawan Djokovic, kini menghujani pemburu sejarah itu dengan sorakan.
Sementara Djokovic tidak membutuhkan teriakan penonton untuk melewati pertandingan pembuka, dia menyadari bahwa jalannya semakin sulit dan pada titik tertentu akan membutuhkan energi dari penonton yang dapat membawanya melewati masa sulit.
Baca Juga: Bulat Ingin Hengkang, Andre Onana Tolak Perpanjang Kontrak di Ajax
"Arthur Ashe adalah tempat di mana Anda mendapatkan energi," kata Djokovic.