Kalah dari China, Leani Ratri Raih Perak Tunggal Putri di Paralimpiade Tokyo 2020

Bangun Santoso Suara.Com
Minggu, 05 September 2021 | 09:34 WIB
Kalah dari China, Leani Ratri Raih Perak Tunggal Putri di Paralimpiade Tokyo 2020
Pasangan pebulu tangkis Indonesia Leani Ratri Oktila (kiri) dan Hary Susanto (kanan) meluapkan kegembiraan usai menang atas pasangan Thailand Siripong Teamarrom/Nipada Saensupa dalam partai final bulu tangkis nomor ganda campuran SL3-SU5 Asian Para Games 2018 di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu (13/10/2018). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/aww.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Leani Ratri Oktila mempersembahkan meraih medali perak ketiga bagi kontingen Indonesia dari cabang para-badminton tunggal putri SL4 Paralimpiade Tokyo 2020 setelah mengalami kekalahan di final yang berlangsung di Yoyogi National Stadium, Minggu (5/9/2021).

Atlet peringkat satu harus puas meraih perak setelah ditundukkan pebulutangkis China Cheng He Fang dalam rubber game melelahkan dengan skor akhir 19-21, 21-17, 16-21.

Persaingan di gim pertama terjadi begitu ketat, kedua pemain saling kejar mengejar poin untuk saling menciptakan keunggulan.

Jelang akhir gim, Ratri yang sudah unggul 19-17 justru tersusul karena temponya mengendur. Cheng yang melihat ini mengambil inisiatif serangan hingga bisa mencetak empat poin berturut-turut menjadi 19-21.

Baca Juga: Hasil Paralimpiade Tokyo 2020: Fredy Raih Perunggu Keempat Bagi Indonesia

Tak ingin mengulangi kesalahan, Ratri memaksa mengeluarkan tenaga ekstra untuk menyamakan kedudukan. Usaha Ratri pun terbayar melalui terciptanya empat poin keunggulan.

Pada match point gim kedua, Leani sempat meminta waktu untuk minum namun ditolak wasit. Untungnya pukulan Cheng melebar keluar dan menyudahi gim kedua.

Ratri yang kelelahan, sempat tertunduk di pinggir lapangan untuk menghela energi, sebelum akhirnya kembali memulai gim penentuan.

Tenaga Ratri sudah terkuras, ditambah sehari sebelumnya menjalani dua laga semifinal dan final ganda putri SL3-SU5, membuatnya tak bisa fokus di gim penentu.

Kebanyakan poin yang diciptakan Cheng diperoleh akibat pukulan Ratri yang keluar lapangan atau kesalahan. Mulai dari bola menghantam net, lob yang terlalu jauh, hingga pengembalian pukulan yang melenceng ke samping lapangan.

Baca Juga: Tiba di Bali, Widiasih Langsung Disambut Meriah Plus Bonus Puluhan Juta

Atlet asal Riau ini pun harus menyerah setelah 50 menit berlaga melawan atlet peringkat dua itu.

Selain menyabet medali emas, China juga merebut medali perunggu dari laga penentuan yang berlangsung bersamaan. Adalah Ma Hui Hui yang tampil sebagai pemenang, mengalahkan Helle Sofie Sagoey dari Norwegia 21-12, 21-5.

Dengan raihan medali perak ini, maka Ratri sudah menyumbangkan dua medali dari cabang olahraga para-badminton Paralimpiade Tokyo 2020.

Hari Sabtu, Ratri dan Khalimatus Sadiyah mempersembahkan emas pertama bagi kontingen Indonesia di pesta olahraga multicabang terbesar di dunia. (Sumber: Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI