Paralimpiade Tokyo: Menangi Laga Perdana, Hary / Ratri Mengaku Masih Adaptasi

Arief Apriadi Suara.Com
Kamis, 02 September 2021 | 15:04 WIB
Paralimpiade Tokyo: Menangi Laga Perdana, Hary / Ratri Mengaku Masih Adaptasi
Pasangan pebulu tangkis Indonesia Leani Ratri Oktila (kiri) dan Hary Susanto (kanan) meluapkan kegembiraan usai menang atas pasangan Thailand Siripong Teamarrom/Nipada Saensupa dalam partai final bulu tangkis nomor ganda campuran SL3-SU5 Asian Para Games 2018 di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu (13/10/2018). Hary/Leani berhasil meraih emas setelah menang 21-7 dan 21-10. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay) (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pasangan ganda campuran para-bulutangkis Indonesia, Hary Susanto / Leani Ratri Oktila berhasil meraih kemenangan di laga perdana babak penyisihan grup A kategori SL3-SU-5, Kamis (2/9/2021).

Dalam pertandingan di Yoyogi National Stadium, Tokyo, Hary / Ratri menang straight game atas wakil tuan rumah, Daisuke Fujihara/Akiko Sugino, 21-12, 21-11.

Selepas pertandingan, Hary Susanto mengatakan bahwa dirinya dan Leani masih beradaptasi dengan kondisi lapangan di laga pertama ini. Hal itu juga yang membuat mereka sempat kehilangan beberapa angka di gim pertama.

Hary mengaku senang bisa meraih kemenangan pertama di pertandingan pertama cabang olahraga yang baru dipertandingkan di Paraliampiade Tokyo 2020.

Baca Juga: Paralimpaide Tokyo: Leani / Khalimatus Raih Kemenangan Perdana di Penyisihan

"Karena ini merupakan event terbesar dalam olahraga, khususnya cabang para badminton, ada kebanggaan tersendiri bagi saya bisa bermain," ungkap Hary dalam rilis NPC Indonesia, Kamis (2/9/2021).

"Dan di partai pertama tadi masih menjajaki lapangan, termasuk cahaya dan angin sehingga di awal-awal nilainya agak boros sedikit."

Senada dengan Hary, manajer para-bulutangkis Indonesia, Sapta Kunta yang mendampingi keduanya bertanding juga merasa kedua pemain masih belum terbiasa dengan atmosfer lapangan, termasuk suasana gedung yang cukup dingin.

"Pada awal pertandingan, banyak poin yang diperoleh dari kesalahan servis atau servis yang tersangkut di net,” ucap Sapta.

"Hal itu menunjukan pemain masih adaptasi dengan kondisi angin dan lampu di lapangan. Suasana di dalam gedung yang agak dingin itu juga berpengaruh."

Baca Juga: Jadwal Atlet Indonesia di Paralimpiade Tokyo, 2 September 2021

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI