Reaksi Muhammad Ali Saat Ketemu Pembunuh Paling Bengis di Afrika

Reky Kalumata Suara.Com
Rabu, 01 September 2021 | 14:30 WIB
Reaksi Muhammad Ali Saat Ketemu Pembunuh Paling Bengis di Afrika
Mendiang ikon tinju legendaris dunia, Muhammad Ali, saat menghadiri gala premier pemutaran film yang mengangkat tema kehidupannya di Washington DC, Amerika Serikat, 17 Desember 2001. [AFP/Mike Theiler]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Salah satu petinju terhebat sepanjang masa, Muhammad Ali ternyata pernah dibuat ketakutan saat berjumpa pembunuh paling kejam di Afrika.

Mendiang Muhammad Ali dikenal sebagai petinju paling ditakuti oleh banyak lawan, mendengar namanya saja membuat mereka langsung berpikir dua kali untuk melawan.

Namun siapa sangka di balik kesangarannya, Muhammad Ali pernah dibuat sangat ketakutan hingga memilih kabur saat bertemu seseorang.

Bermula dari Muhammad Ali pergi ke Afrika untuk melakoni duel melawan George Foreman bertajuk Rumble in the Jungle pada 1974.

Baca Juga: Tinju Dunia: Jake Paul Kalahkan Tyron Woodley Lewat Split Decision

Saat itu Ali kembali dari hukuman setelah empat tahun lisensi sebagai petinju dicabut usai menolak untuk masuk wajib militer Amerika Serikat.

Disela-sela waktu jelang duel melawan Foreman, Ali disambut pemimpin Kongo atau Zaire pada saat itu, Mobutu Sese Seko.

Mobutu bahkan secara pribadi memberi hadiah uang tunai senilai 5 juta dolar AS, Ali adalah pahlawan bagi masyarakat Afrika.

Tak hanya ke Kongo, Ali juga menyempatkan mendatangi beberapa negara lain, seperti Ghana, Mesir hingga Uganda.

Satu cerita menarik muncul saat Ali berkunjung ke Uganda, bertemu dengan Idi Amin pemimpin negara tersebut periode 1971-1977.

Baca Juga: Link Live Streaming Tinju Dunia, Jake Paul vs Tyron Woodley

Dilansir dari The Guardian, Idi Amin merupakan salah satu diktaktor terkejam sepanjang sejarah Afrika, pembunuh paling bengis.

Menurut laporan yang sama, Idi Amin diperkirakan sudah membunuh 300 sampai 500 ribu masyarakat Uganda selama memerintah.

Sempat tak bermasalah ketika menghabiskan waktu bersama Idi Amin, Ali mulai tak nyaman ketika sang diktaktor mengungkapkan satu permintaan kepadanya.

Amin akan memberi Ali 500 ribu dolar AS, jika mau berduel dengan Mobutu di atas ring, meskipun sebenarnya pemimpin Uganda itulah yang sebenarnya ngebet berduel.

Saking tak nyaman dan ketakutannya, Ali mengajak beberapa pengawalnya untuk segera pergi dari Uganda karena takut dibunuh.

Hal ini diungkapkan oleh salah satu penulis biografi Muhammad Ali, Jonathan Eig yang menjelaskan situasi pada saat itu.

"Saat berada di Afrika, Ali dan beberapa pengawalnya pergi ke Uganda menemui Idi Amin, satu-satunya diktator yang lebih kejam dengan Mobutu," ucap Jonathan Eig.

"Kali ini Ali benar-benar jadi anak pendiam. Ali berkata 'Orang ini gila, ayo pergi dari sini'. Saya pikir Idi Amin ingin berduel dengannya.

"Ali berkata 'Tidak mungkin, jika saya mengalahkannya, saya akan dibunuh. Jika saya kalah, saya bisa terbunuh, ayo pergi dari sini," imbuhnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI