
Meski wakil tim Afghanistan tidak dapat hadir dalam upacara pembukaan, bendera negara tersebut tetap hadir di stadion dengan dibawa oleh seorang relawan sebagai tanda solidaritas.
Beberapa atlet Paralimpiade yang memiliki hubungan dengan Afghanistan menyatakan keprihatinan dan harapan atas situasi di negara Asia Tengah itu.
Brad Snyder dari Amerika Serikat adalah salah satunya. Dia pernah bertugas di militer AS di Afghanistan.
"Saya pikir ini adalah situasi yang tragis dan menyedihkan sekarang, dan saya tahu apa yang diperjuangkan semua rekan saya adalah kebebasan dan demokrasi atas nama negara Afghanistan," kata Synder setelah meraih emas triathlon PTVI putra di Taman Laut Odaiba, Sabtu.
"Afghanistan telah mengambil langkah mundur tetapi harapan terbesar saya bahwa suatu hari Afghanistan akan mengalami tingkat kebebasan dan demokrasi yang lebih tinggi," kata Snyder, yang kehilangan penglihatannya selama penempatan keduanya ke Afghanistan pada 2010 sebagai anggota Angkatan Laut AS.
Pemerintah AS telah menyelesaikan penarikan pasukannya dari Afghanistan, mengakhiri keterlibatannya dalam dua dekade perang yang dipicu oleh invasi militer pimpinan AS setelah serangan teror 11 September 2001, yang melibatkan empat pesawat komersial.
Gedung Putih, Senin, mengatakan bahwa Amerika Serikat akan terus memimpin koordinasi dengan negara-negara lain untuk memastikan perjalanan yang aman bagi setiap orang Amerika, Afghanistan, atau warga negara asing yang ingin meninggalkan Afghanistan.
Pejuang Taliban memasuki Kabul pada 15 Agustus menjelang rencana penarikan militer AS. [Antara]
Baca Juga: Kantongi 3 Medali Paralimpiade Tokyo, Kontingen Indonesia Dipastikan Tetap Semangat