Hossain Rasouli, Atlet Afghanistan Pertama yang Berlaga di Paralimpiade Tokyo

Syaiful Rachman Suara.Com
Selasa, 31 Agustus 2021 | 21:30 WIB
Hossain Rasouli, Atlet Afghanistan Pertama yang Berlaga di Paralimpiade Tokyo
Atlet Afghanistan Hossain Rasouli bertanding pada final lompat jauh putra -T47 pada Paralimpiade Tokyo 2020 di Olympic Stadium di Tokyo pada 31 Agustus 2021. (Philip FONG / AFP)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Atlet Afghanistan Hossain Rasouli berlaga dalam pertandingan lompat jauh, Selasa (31/8/2021), di Paralimpiade Tokyo 2020, setelah baru-baru ini dievakuasi dari negara asalnya, yang sekarang berada di bawah kendali Taliban.

Dia menjadi atlet pertama yang mewakili Afghanistan untuk ambil bagian dalam Paralimpiade Tokyo, suatu prestasi yang tampak mustahil ketika tim negara tersebut kesulitan melakukan perjalanan dengan aman ke Jepang untuk menjadi bagian dari acara olahraga terbesar di dunia bagi penyandang disabilitas, yang dimulai sepekan lalu itu.

Rasouli (26), yang tiba di Tokyo tiga hari lalu, berlaga di nomor lompat jauh T47 putra dan menempati urutan terakhir dari 13 peserta yang ambil bagian dengan lompatan terbaik 4,46 meter.

Atlet Afghanistan Hossain Rasouli bertanding pada final lompat jauh putra -T47 pada Paralimpiade Tokyo 2020 di Olympic Stadium di Tokyo pada 31 Agustus 2021. (Philip FONG / AFP)
Atlet Afghanistan Hossain Rasouli bertanding pada final lompat jauh putra -T47 pada Paralimpiade Tokyo 2020 di Olympic Stadium di Tokyo pada 31 Agustus 2021. (Philip FONG / AFP)

Dia awalnya dijadwalkan untuk bertanding di nomor 100 meter T47 putra tetapi datang terlambat. Ini adalah pertama kalinya dia berkompetisi dalam lompat jauh di pertandingan besar, menurut Komite Paralimpiade Internasional (IPC), dikutip dari Kyodo.

Rasouli kehilangan lengan kirinya ketika ranjau darat yang diletakkan Taliban meledak saat dia bertani pada 2013.

Ketika dia diperkenalkan di layar lebar di Stadion Nasional sebelum pertandingan dimulai, dia mengangkat tangan kanannya dan tersenyum ke kamera, tetapi tidak berbicara kepada media usai bertanding.

Tim Paralimpiade Afghanistan, yang diwakili oleh Rasouli dan Zakia Khudadadi, tiba di Tokyo Sabtu malam dengan penerbangan dari Paris. Mereka telah berada di ibu kota Prancis itu selama sekitar satu pekan setelah evakuasi mereka, yang dimungkinkan oleh upaya multinasional.

Sebagai bagian dari langkah-langkah untuk melindungi kesehatan mental dan kesejahteraan para atlet, IPC tidak mengizinkan media untuk berbicara dengan kedua atlet Afghanistan tersebut selama pertandingan, yang akan berlangsung hingga Minggu.

Juru bicara IPC Craig Spence mengatakan bahwa Rasouli "sangat bersemangat" untuk ambil bagian dalam Paralimpiade.

Baca Juga: Kantongi 3 Medali Paralimpiade Tokyo, Kontingen Indonesia Dipastikan Tetap Semangat

Sementara itu, Khudadadi dijadwalkan bertanding di kelas taekwondo K44-49kg putri pada Kamis. Dia akan menjadi atlet perempuan Afghanistan pertama yang berkompetisi di Paralimpiade sejak 2004, menurut IPC.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI