Paralimpiade Tokyo: Tampil Kurang Maksimal di Partai Final, Setyo Budi Minta Maaf

Syaiful Rachman Suara.Com
Selasa, 31 Agustus 2021 | 20:15 WIB
Paralimpiade Tokyo: Tampil Kurang Maksimal di Partai Final, Setyo Budi Minta Maaf
Atlet lompat jauh asal Kalsel Setyo Budi Hartanto melakukan lompatan pada pertandingan lompat jauh klasifikasi F47 putra Peparnas XV di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Bandung, Jawa Barat, Senin (17/10/2016). Setyo Budi Hartanto yang merupakan atlet lompat jauh peringkat 6 dunia paralympic 2016 tersebut berhasil meraih medail emas sementara medali perak diraih atlet asal Riau Edy Siswanto dan medali perunggu diraih atlet asal Sulsel Kaharuddin. (ANTARA/Muhammad Adimaja)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Atlet para-atletik Setyo Budi Hartanto mengaku sempat cedera pada lompatan kedua yang membuatnya tampil kurang maksimal pada final nomor Men's Long Jump T47 Paralimpiade Tokyo 2020.

Pada babak final di Olympic Stadium, Jepang, pukul 09.30 waktu setempat yang diikuti 13 kontestan, Setyo Budi menempati posisi ke 10 dengan lompatan sejauh 6,47 meter.

"Mohon maaf belum bisa memberikan yang terbaik. Di lompatan kedua tadi cedera sehingga (jadi) peringkat 10," kata Setyo, pada konferensi pers virtual, Selasa (31/8/2021) petang.

Atlet asal Temanggung itu berterima kasih kepada seluruh masyarakat Indonesia yang telah memberikan doa dan dukungan kepadanya saat tampil di Paralimpiade.

Baca Juga: Jadwal Pertandingan Atlet Indonesia di Paralimpiade Tokyo 1 September

Meski kalah, Setyo mengaku mendapatkan cukup banyak pengalaman dalam keikutsertaannya yang ketiga kali di Paralimpiade.

Setyo juga pernah berkompetisi di Paralimpiade, yakni Paralimpiade 2012 di London, Inggris dan Paralimpiade tahun 2016 di Rio de Janeiro, Brazil.

Namun, Setyo kandas tanpa raihan medali di dua gelaran multievent terbesar di dunia untuk atlet difabel itu.

"Perkembangan persaingan atlet-atlet semakin kompetitif, sudah mendekati level normal. Makanya, kita harus menyiapkan lebih matang lagi," pungkasnya.

Sebelumnya, atlet berusia 35 tahun itu gagal meraih medali pada final nomor Men's Long Jump T47 Paralimpiade Tokyo 2020.

Baca Juga: Kesempatan Kedua Jaenal Aripin di Paralimpiade Tokyo

Medali emas diraih RY Sol Cervantes dari Kuba dengan lompatan sejauh 7,46 meter, medali perak diraih R Townswnd (Amerika Serikat) dengan lompatan 7,43 meter, dan perunggu oleh N Kotukov (ROC) dengan lompatan 7,34 meter.

Setyo Budi berada persis di bawah MG Abraham dari Brazil yang melompat sejauh 6,55 meter, dan mengungguli tiga kontestan lainnya dari China, Sierra Lione, serta Afghanistan.

Posisi buncit dihuni oleh H Rasouli dari Afghanistan dengan catatan lompatan sejauh 4,46 meter, di bawah atlet Sierra Lione, S Kargbo dengan lompatan 5,78 meter.

Saat ini, Indonesia berada di peringkat 59 klasemen medali Paralimpiade Tokyo 2020 dengan perolehan satu perak dan dua perunggu, persis di bawah Argentina. [Antara]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI