Suara.com - Panitia Besar Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua bersama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan memastikan sistem gelembung atau bubble PON 2021 Papua dapat diterapkan dalam upaya mencegah penyebaran virus Corona pada penyelenggaraan pesta olahraga multievent nasional itu.
"Atlet, ofisial, OC, LO, petugas asrama, petugas transportasi harus tinggal di tempat yang sama. Dipastikan petugas kesehatan dan petugas pengamanan tersedia untuk mengawasi berjalannya sistem bubble," demikian lampiran hasil rapat koordinasi PON dengan lintas kementerian/lembaga pada Jumat (27/8/2021) lalu, seperti diterima Antara pada Minggu (29/8/2021).
Sistem gelembung tersebut diberlakukan untuk membatasi kontak dengan orang lain di luar kelompok.
Mitigasi risiko penularan COVID-19 juga dilakukan melalui peningkatan sosialisasi buku panduan pengendalian COVID-19 kepada penyelenggara, atlet, ofisial dan masyarakat.
Panitia Besar PON Papua telah menerbitkan tiga buku pedoman pelaksanaan PON, yakni berjudul "Protokol Kesehatan Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 PON Papua tahun 2021," "Pedoman Pelayanan Kesehatan PON Papua tahun 2021" dan "Paduan Pengawasan Doping PON Papua tahun 2021."
Panitia Besar PON bersama Dinas Kesehatan Provinsi Papua juga akan menyediakan APD petugas lapangan, cairan pembersih tangan (hand sanitizer), sabun cuci tangan dan sarana kebersihan lainnya untuk atlet, serta menyiapkan fasilitas tes rapid antigen di setiap arena dan wisma atlet.
Selain memastikan penerapan protokol kesehatan pada saat penyelenggaraan PON 2021 berjalan baik, panitia juga menambahkan sub-koordinator respon wabah COVID-19 dalam struktur panitia bidang kesehatan.
Kemenkes, Dinkes dan Panitia Besar PON bersama-sama menyusun rencana kontijensi kedaruratan COVID-19 pada situasi PON Papua, memasukkan alur dan mekanisme koordinasi dan kolaborasi di antara sektor kesehatan dan sektor keamanan dalam penyelenggaraan PON di dalam rencana kontijensi penanggulangan COVID-19 pada PON 2021 Papua.
Hasil rapat koordinasi itu juga menyebutkan bahwa atlet dan ofisial harus sudah mendapatkan dua dosis vaksin. Selanjutnya, keberangkatan atlet diatur sesuai dengan jadwal pertandingan, sementara saat tiba di Papua, atlet akan dites ulang dengan PCR atau antigen.
"Tes COVID-19 dilakukan bagi semua orang yang akan masuk ke arena. Hasil tes positif, maka atlet melakukan isolasi (tidak boleh bertanding)," demikian menurut hasil rapat tersebut.
Sementara itu, atlet yang tidak lanjut pertandingan akan diminta untuk segera meninggalkan Papua dalam waktu 2x24 jam.
[Antara]