Usai Putuskan Kontrak, Bos Yamaha Bongkar Semua Kelemahan Maverick Vinales

Senin, 23 Agustus 2021 | 19:59 WIB
Usai Putuskan Kontrak, Bos Yamaha Bongkar Semua Kelemahan Maverick Vinales
Pebalap tim Monster Energy Yamaha Maverick Vinales berada di garasi ketika sesi latihan bebas kedua Grand Prix Catalunya di Sirkuit Barcelona-Catalunya. (4/6/2021) [AFP/Lluis Gene]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Maverick Vinales resmi tidak terikat lagi dengan tim Yamaha MotoGP usai dirinya dinyatakan dipecat.

Bos Yamaha, Lin Jarvis pun langsung memberikan pengumuman kenapa dirinya melakukan hal ini lebih cepat.

Ia mengungkapkan kelemahan Maverick Vinales ketika menunggangi motor YZR-M1 milik Yamaha, salah satunya dianggap inkonsisten.

"Saya akan mengatakan bahwa hasil di Jerman menjelaskan masalah yang dimiliki Maverick dalam kariernya saat ini," ucap Jarvis, dikutip dari Tuttomotoriweb.

Baca Juga: Gerak Cepat, Yamaha Tunjuk Crutchlow di MotoGP Inggris Gantikan Vinales

"Maverick terkadang sangat cepat, tetapi kadang melempem. Saya pikir itu titik kelemahannya," tambahnya.

Lin Jarvis menyesal dengan keputusan masalah ECU (GPone.com)
Lin Jarvis menyesal dengan keputusan masalah ECU (GPone.com)

"Terkadang tidak bisa dijelaskan, sulit dipahami. Itu bisa terjadi antara pagi dan sore hari dari satu lintasan ke lintasan lainnya," celetuk pria asal Inggris tersebut.

Tak cuma itu, ia menambahkan kelemahan lain Maverick Vinales selama berseragam Yamaha.

"Maverick sangat berbakat. Pada saat yang sama, itu adalah misteri," ujar Jarvis.

"Namun, sangat penting bagi dia untuk merasa nyaman secara mental, kuat, dan bahagia. Dia harus merasa berada di tempat yang tepat, sehingga dapat meraih hasil yang diinginkan," terangnya kemudian.

Baca Juga: Yamaha Tugaskan Cal Crutchlow Gantikan Vinales Mulai MotoGP Inggris

"Ketika kami mendengar bahwa Maverick tidak senang lagi dengan kami, kami mencari solusi, seperti di masa lalu," imbuhnya.

"Prinsip kami selalu tidak memaksa pembalap mana pun untuk tetap bertahan. Jika pembalap tidak senang, dia lebih baik meninggalkan kami," tutur dia.

"Ini lebih baik untuk tim, untuk pembalap, dan semua orang yang terlibat," pungkas Jarvis.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI