Suara.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu menargetkan tiga medali emas dari tiga cabang olahraga yang berbeda dalam ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua yang akan bergulir pada Oktober 2021 mendatang.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Bengkulu, Atisar Sulaiman menyebutkan target medali emas itu dipasang untuk cabang olahraga (cabor) tenis lapangan, angkat besi dan binaraga.
"Jika target medali emas itu bisa didapatkan, maka Provinsi Bengkulu mementahkan kutukan selama hampir 12 tahun atau tiga kali PON berturut-turut tidak mendapatkan medali emas," kata Atisar seperti dimuat Antara, Senin (23/8/2021).
Menurut dia, penetapan target medali emas di tiga cabor tersebut cukup beralasan, mengingat ketiga cabor itu kerap menyumbang medali emas bagi Provinsi Bengkulu di berbagai ajang olahraga.
Baca Juga: Profil Atlet Paralimpiade: Elvin Sesa Kebanggaan Indonesia Timur
Salah satunya, sambung dia, ketiga cabor itu sama-sama menyumbangkan medali emas untuk Provinsi Bengkulu pada Pekan Olahraga Wilayah (Porwil) se-Sumatera pada 2019 lalu.
"Kita optimis bisa meraih medali emas di PON Papua mendatang. Persiapan atlet terus dimatangkan, dan kita tidak mau mengulang peristiwa di PON Riau lalu dimana Bengkulu nihil medali emas dan berada di peringkat 32 dari 34 provinsi," ucap Atisar.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan Provinsi Bengkulu akan mengirimkan 27 atlet untuk bertarung di 13 cabor pada PON Papua mendatang, di antaranya angkat besi, muaythai, tenis lapangan, atletik, gulat, tinju, billiar, kempo, panjat tebing, karate, silat dan bulu tangkis.
Selain menargetkan medali emas di cabor tenis lapangan, angkat besi dan binaraga, Provinsi Bengkulu juga memiliki beberapa atlet unggulan yang berpotensi mendulang medali emas di cabang lainnya, yakni muaythai dan tinju.
"Di luar atlet, kita juga berangkatkan 15 orang sebagai ofisial, sehingga total kontingen Bengkulu terdiri dari 64 orang, termasuk pihak keamanan yang juga diikutsertakan," ungkap Atisar.
Baca Juga: Penyelenggara Paralimpiade Tokyo Perketat Protokol COVID-19
[Antara]