Suara.com - Ni Nengah Widiasih menjadi sorotan dan favorit peraih medali pada hari pertama perlombaan cabang olahraga para-powerlifting di Paralimpiade Tokyo 2020 yang dijadwalkan mulai bergulir di Tokyo International Forum pada 26 Agustus.
Dalam akun resmi Twitter para-powerlifting Paralimpiade Tokyo, disebutkan bahwa Widi, sapaan akrab Ni Nengah Widiasih, bakal turun di kelas 41kg putri. Sementara, lifter putra asal Mesir Sherif Osman yang turun di kelas 59kg putra menjadi sorotan utama pada hari kedua.
"Wajib ditonton: Ni Nengah Widiasih (Indonesia) dan Sherif Osman (Mesir). Beri tahu kami siapa favorit Anda, peraih medali pertama Indonesia atau pemegang rekor dunia dan juara tiga kali dari Mesir," tulis akun resmi para-powerlifting Paralimpiade Tokyo.
Sebelumnya dalam situs resmi Paralimpiade Tokyo, Widi yang menjadi satu-satunya wakil Indonesia itu disebut sebagai pesaing terberat lifter dunia lainnya di kelas 41kg putri.
Baca Juga: Maverick Vinales Bukan Bagian dari Yamaha Lagi dan 4 Berita Sport Menarik
Lifter asal Bali itu adalah peraih perunggu Paralimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Brazil. Saat itu, dia menempati peringkat ketiga setelah mencatatkan angkatan terbaik 95kg. Sementara emas diraih wakil Turki Nazmiye Muratl dengan 104kg dan perak diraih Zhe Chui asal China dengan 102kg
Dalam laman resmi Paralimpiade Tokyo, setidaknya ada empat lifter yang menjadi favorit di kelas 41kg putri.
Selain Widi, ada atlet asal China Guo Lingling yang merupakan juara dunia dua kali pada 2017 dan 2019. Dia juga saat ini memegang rekor dunia dengan total angkatan 118kg saat tampil di Kejuaraan Dunia 2019 di Nur-Sultan, Kazakhstan.
Kemudian Noura Badour dari Suriah yang merupakan peraih perunggu di Kejuaraan Dunia 2019.
Satu lagi, yakni Leidy Rodriguez dari Kuba yang disebut-sebut akan membuat kejutan. Dia adalah peraih emas dalam ajang Parapan American Games 2019 di Lima, Peru. (Antara)
Baca Juga: Jelang Paralimpiade, Rumah Sakit di Tokyo Kewalahan Hadapi Lonjakan Pasien COVID-19