Suara.com - Manny Pacquiao bertekad untuk kembali merebut gelar juara dunia kelas welter (66,6kg) versi WBA Super dari Yordenis Ugas di T-Mobile Arena, Las Vegas pada Sabtu (Minggu pagi WIB).
Pacquiao sebelumnya adalah pemegang gelar WBA Super. Namun, secara kontroversial organisasi tinju tersebut mencopot gelarnya dengan alasan petinju asal Filipina itu "tidak aktif" pada awal tahun ini. Padahal situasi dunia saat ini sedang tak menentu karena pandemi COVID-19.
Setelah gelar itu dilepas, WBA justru memberikan titel WBA Super kepada Ugas, fakta yang membuat Pacquiao marah.
"Saya tidak suka seseorang mengambil sabuk saya tanpa menantang saya di atas ring," kata Pacquiao dilansir Antara dari AFP, Jumat.
Baca Juga: Jelang Tinju Dunia Akhir Pekan Ini, Pacquiao dan Ugas Sudah Tiba di Las Vegas
"Kami berdua adalah juara, tetapi kita akan melihat siapa yang memegang sabuk setelah hari Sabtu," tambahnya.
Pada akhir pekan nanti, Pacquiao sejatinya dijadwalkan berduel dengan pemegang gelar juara dunia IBF dan WBC kelas welter Errol Spence Jr.
Namun mendekati hari pertandingan, Spence yang notebene petinju kidal itu terpaksa keluar dari pertarungan karena mengalami cedera pada mata kirinya.
Kemudian Ugas pun hadir menjadi lawan pengganti. Meski terbilang singkat, Pacquiao mengatakan tak masalah dengan adanya perubahan lawan.
"Saya hanya butuh dua hari untuk menyesuaikan diri melawan Ugas. Saya telah melawan banyak petinju tangan kanan sebelumnya," ujar Pacquiao.
Baca Juga: HUT ke-76 RI: Daud Yordan Pelihara Asa di Tengah Pandemi
"Situasi ini akan menjadi sulit ketika pergantian dilakukan dari petinju ortodoks ke kidal. Sebagian besar lawan saya menggunakan tangan kanan, jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan," ungkapnya.
Bagi Pacquiao, ini akan menjadi pertandingan pertamanya setelah kali terakhir naik ring melawan Keith Thurman di MGM Grand, Las Vegas pada 20 Juli 2019.
Sementara Ugas sebelumnya mengalahkan Abel Ramos di Microsoft Theater, Los Angeles, pada 6 September 2020 untuk memperebutkan gelar WBA yang lowong.