Anggota IOC Minta Bantuan AS Evakuasi Atlet Putri dari Afghanistan

Reky Kalumata Suara.Com
Kamis, 19 Agustus 2021 | 22:25 WIB
Anggota IOC Minta Bantuan AS Evakuasi Atlet Putri dari Afghanistan
Anggota Komite Olimpiade Internasional (IOC) asal Afghanistan Samira Asghari saat menghadiri pertemuan IOC ke-133 di Buenos Aires, pada 9 Oktober 2018. ANTARA/AFP/Juan Mabromata
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Anggota Komite Olimpiade Internasional (IOC) Afghanistan Samira Asghari telah meminta Amerika Serikat untuk membantu mengevakuasi atlet putri dan staf pelatih negara tersebut, menyusul pengambilalihan kepemimpinan oleh Taliban.

Selama memerintah pada 1996-2001, dengan panduan hukum Islam, Taliban melarang perempuan bekerja, anak perempuan tidak diizinkan pergi ke sekolah dan perempuan harus memakai cadar saat pergi keluar serta ditemani kerabat laki-laki mereka.

Taliban mengatakan mereka akan menghormati hak-hak perempuan dalam kerangka hukum Islam. Namun, mantan kapten bola basket Asghari mengkhawatirkan keselamatan atlet putri.

"Atlet, pelatih dan rombongan putri Afghanistan membutuhkan bantuan Anda, kita harus mengeluarkan mereka dari tangan Taliban. Tolong lakukan sesuatu sebelum terlambat," ujar pemain berusia 27 tahun itu melalui akun Twitter miliknya, Rabu, dengan menyebut federasi bola basket AS, Komite Olimpiade dan Paralimpiade AS, serta duta besar AS untuk Afghanistan, seperti dikutip Reuters, Kamis (19/8/2021).

Baca Juga: Sempat Bikin Masyarakat Kesal, Presiden IOC Thomas Bach Bakal Kembali ke Tokyo

Asghari, yang telah membela Afghanistan dalam beberapa pertandingan dan menjadi anggota IOC pertama dari negaranya pada 2018, tidak bersedia menjelaskan lebih lanjut.

Sementara itu, mantan kapten sepak bola putri Afghanistan Khalida Popal yang berbasis di Kopenhagen telah mendesak para pemain untuk menghapus media sosial, identitas publik dan membakar perlengkapan mereka demi alasan keselamatan, mengingat negara itu kembali berada di bawah kekuasaan Taliban.

Komite Paralimpiade Afghanistan pada Senin (16/8/2021) lalu menyatakan dua atlet mereka tidak akan tampil di Paralimpiade Tokyo yang dimulai 24 Agustus nanti. (Sumber: Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI