Profil Atlet Paralimpiade: Musibah Tuntun Hary Susanto Berprestasi

Syaiful Rachman Suara.Com
Kamis, 19 Agustus 2021 | 15:19 WIB
Profil Atlet Paralimpiade: Musibah Tuntun Hary Susanto Berprestasi
Pasangan pebulu tangkis Indonesia Leani Ratri Oktila (kiri) dan Hary Susanto (kanan) meluapkan kegembiraan usai menang atas pasangan Thailand Siripong Teamarrom/Nipada Saensupa dalam partai final bulu tangkis nomor ganda campuran SL3-SU5 Asian Para Games 2018 di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu (13/10/2018). Hary/Leani berhasil meraih emas setelah menang 21-7 dan 21-10. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay) (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bermula dari kecelakaan saat membonceng sepeda motor kawannya di tahun 1997, Hary Susanto yang saat itu masih kuliah sempat putus asa akan masa depannya karena harus kehilangan kemampuan berjalannya secara normal.

Namun dengan tekad dan semangat, ia pun kembali bangkit dan serius menggeluti parabadminton, kegiatan yang sebelumnya hanya menjadi hobi biasa untuk menguras keringat.

Ia menceritakan bahwa setelah mengalami kecelakaan, motivasinya untuk serius menekuni bulu tangkis justru semakin tinggi. Bermula dari sekedar mengisi waktu dan mencari kesibukan, kini ia justru mencatatkan prestasi lewat bulu tangkis.

Berbagai turnamen dan kompetisi sudah ia ikuti, bahkan sampai mengantarkannya ke peringkat tertinggi ganda campuran SL3-SU5 bersama dengan Leani Ratri Oktila.

Selain itu, atlet yang kini berusia 46 tahun ini juga sempat menduduki peringkat pertama ganda putra SL3-SL4 bersama Ukun Rukaendi, sebelum mendarat di peringkat 18 dunia Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF).

Sebanyak 23 atlet Komite Paralimpiade Indonesia (NPCI), tujuh diantaranya merupakan atlet cabang olahraga parabadminton, akan tampil di Paralimpiade Tokyo 2020 yang dijadwalkan berlangsung pada 24 Agustus-5 September 2021.

Dalam ajang olahraga tertinggi yang sempat tertunda akibat pandemi COVID-19 itu, Hary akan bermain di sektor tunggal putra SL4 dan ganda campuran SL3–SU5 bersama Ratri, yang menduduki peringkat satu tunggal putri SL4.

Sebelum mewakili Indonesia di cabang parabadminton, yang untuk pertama kalinya dipertandingkan di tingkat Paralimpiade, atlet dengan tinggi badan 177 cm ini sudah mencicipi sejumlah kompetisi internasional lainnya, baik dari cabang tunggal maupun multicabang.

Di lapangan, Hary dikenal sebagai atlet senior yang cerdas. Hary tidak mutlak mengandalkan otot untuk menundukkan lawan-lawan yang lebih muda, namun mengombinasikannya dengan strategi yang adaptif untuk mengatasi tekanan lawan.

Baca Juga: Paralimpiade Tokyo: Kasus COVID-19 Pertama Ditemukan di Kampung Atlet

Ia mengakui di usianya sekarang, tentu sulit baginya untuk meraih kemenangan jika hanya mengandalkan stamina dan otot.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI