Selain Medali Emas Olimpiade Tokyo 2020, beberapa lainnya seperti Medali Emas Asian Games 2014, Medali Perunggu Kejuaraan Dunia (2015, 2018, 2019), Juara Korea Open Super Series 2015, Juara Singapore Open Super Series 2016, Medali Perunggu Asian Games 2018, hingga Medali Emas SEA Games 2019.
“Meraih gelar di ajang sebesar olimpiade memang bukan hal mudah. Ini adalah tugas sekaligus tantangan bagi para pelatih agar semakin gigih dan ulet dalam memoles para atlet Indonesia," kata Eng Hian.
"Apresiasi dari Djarum Foundation ini adalah lecutan bagi kami agar semakin baik mempersiapkan bibit unggul di dunia bulutangkis."
"Saya juga banyak belajar dari para pelatih semasa menjadi atlet di PB Djarum, mereka selalu menanamkan mentalitas dan daya juang yang tinggi dalam setiap penampilan,” kata Eng Hian.
Hal serupa dikatakan Chafidz Yusuf. Pria yang mulai bermain di PB Djarum sejak 1979 ini menjelaskan bahwa tugas pelatih bukan hanya meracik strategi untuk anak latihnya.
Lebih dari itu, pelatih disebutnya juga harus mengerti cara menjaga mentalitas para pemainnya saat bertanding. Mentalitas yang kuat dinilainya terbukti membawa Greysia / Apriyani menaiki podium tertinggi di Tokyo 2020.
“Tentu saja ada rasa syukur dan bangga tak terkira bahwa anak asuh saya berhasil meraih prestasi di ajang Olimpiade," kata Chafidz Yusuf yang menjadi jajaran pelatih pelatnas PBSI sejak 2003.
"Impian terbesar saya sebagai pelatih tentu adalah membantu mereka dalam meraih medali yang mampu mengharumkan nama bangsa di pentas dunia."
"Saya berterima kasih atas apresiasi yang diberikan PB Djarum dan merasa bersyukur masih terus menjadi bagian dari keluarga besar PB Djarum hingga kini,” pungkas Chafidz Yusuf.
Baca Juga: Bonus Masih Mengalir, Giliran Honda Hadiahi Mobil Buat Greysia/Apriyani