Ambisi KOI Perbaiki Prestasi Indonesia di Olimpiade Paris 2024

Pencapaian Kontingen Indonesia diharapkan bisa lebih baik lagi ketimbang di Olimpiade Tokyo kemarin.
Suara.com - Komite Olimpiade Indonesia (KOI) bertekad bekerja ekstra keras memperbaiki prestasi Kontingen Indonesia dalam Olimpiade Paris 2024, demi mewujudkan misi “Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh” di sektor olahraga.
Ketua Umum KOI, Raja Sapta Oktohari mengatakan Indonesia sebagai negara peringkat keempat dengan populasi terbanyak di dunia harus mampu bersaing mencatatkan prestasi olahraga di kancah internasional, mencontoh China dan Amerika Serikat yang sudah membuktikan diri bisa kompetitif di ajang Olimpiade.
Pria yang karib disapa Okto itu mengakui bahwa Indonesia tertinggal cukup jauh untuk bisa mengejar dua negara tersebut.
Namun menurutnya, desain olahraga nasional saat ini sudah berada di jalur yang tepat untuk memastikan bahwa para atlet dapat bersaing dengan negara-negara papan atas olahraga dunia.
Baca Juga: Disaksikan Menpora hingga Ketua NOC Indonesia, Ketum KORMI Nasional 2024-2028 Resmi Dilantik
“Ini bukan akhir karena cita-cita Indonesia masih sangat besar dan ketertinggalan masih cukup jauh. NOC Indonesia ingin mewujudkan ambisi dan harapan untuk membangun prestasi olahraga lebih baik lagi dan kami punya waktu tiga tahun untuk merealisasikannya di Olimpiade Paris,” katanya dalam rilis resmi KOI, Selasa (17/8/2021).
Bagi Okto, perjalanan mewujudkan target tersebut tentu tidak mudah. Namun ia percaya setiap usaha, ikhtiar, harapan, dan doa bakal berbuah manis, seperti yang terjadi di Olimpiade Tokyo saat Kontingen Indonesia memberikan kejutan serta keajaiban.
“Itu nyata terjadi di Olimpiade Tokyo. Keajaiban karena ada beberapa atlet, pelatih, bahkan media yang positif COVID-19 dan bisa sembuh dalam 1-2 hari,” ujarnya.
Kejutan diberikan atlet-atlet Indonesia, seperti atlet muda, yakni Rahmat Erwin Abdullah, Windy Cantika, hingga Anthony Sinisuka Ginting memberi gebrakan dalam debutnya di panggung Olimpiade dengan merebut medali perunggu.
Begitu juga Nurul Akmal, lifter putri pertama Indonesia yang bersaing di kelas berat +87kg mampu menempati posisi lima dunia.
Baca Juga: Sinopsis Onzoshi ni Koi wa Muzu Sugiru, Drama Jepang Romcom Terbaru Ren Nagase
Sementara, keping perak dipersembahkan Eko Yuli Irawan, sedangkan, medali emas didapat dari duet senior-junior Greysia Polii / Apriyani Rahayu.