Profil Atlet Paralimpiade: Kehilangan Kaki, Jaenal Harumkan Indonesia dari Kursi Roda

Syaiful Rachman Suara.Com
Selasa, 17 Agustus 2021 | 15:44 WIB
Profil Atlet Paralimpiade: Kehilangan Kaki, Jaenal Harumkan Indonesia dari Kursi Roda
Atlet para-atletik Indonesia Jaenal Aripin pecah usai dirinya memastikan medali perak di nomor kursi roda 200 meter T54 putra Asian Para Games 2018, Jumat (12/10). (Michael Siahaan) (Michael Siahaan/)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Musibah kecelakaan yang terjadi pada 2006 lalu membuat Jaenal Aripin, pemuda asal Sumedang, Jawa Barat, yang saat itu masih berusia 18 tahun harus kehilangan kedua kakinya.

Ketika itu, Jaenal yang sedang mengendarai motor bersama kawannya terlibat kecelakaan dengan truk batu bara bermuatan 25 ton di Bandung.

Kejadian 15 tahun lalu itu sempat membuatnya terpuruk. Tentu tak mudah bagi Jaenal yang ketika itu bekerja sebagai karyawan pabrik untuk menerima kenyataan.

Butuh waktu yang cukup panjang bagi pria kelahiran 29 Februari 1988 tersebut dalam memulihkan semangat dan kepercayaan dirinya.

Untungnya, keluarga, terutama kedua orang tuanya terus menyemangatinya sehingga Jaenal secara perlahan mampu bangkit dari keterpurukan.

Delapan tahun setelah kecelakaan, ajakan seorang teman untuk berolahraga di GOR Padjajaran, Bandung, membuat namanya kini berkibar sebagai atlet balap kursi roda cabang olahraga para-atletik.

Awalnya, Jaenal tak tahu ada olahraga yang menggunakan kursi roda, tetapi setelah mencoba akhirnya tertarik untuk menekuninya meski awalnya memang berat.

Di olahraga balap kursi roda, praktis Jaenal harus mengandalkan kekuatan tangannya untuk memutar pelek roda secara kuat agar melesat cepat.

Tak sia-sia, jerih payah Jaenal menekuni cabang olahraga atletik, khususnya di nomor sprint kursi roda, mengantarkannya menjadi salah satu atlet difabel andalan Indonesia.

Baca Juga: Sepekan Jelang Paralimpiade Tokyo, Kampung Atlet Kembali Dibuka

Apalagi, setelah Jaenal bertemu dengan Pupung, sang istri yang dinikahinya pada 2015 dan telah dikaruniai anak yang tak pernah berhenti mendukungnya untuk mendulang medali.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI