"Saya mengerti ada tantangan yang berbeda antara Paralimpiade dibandingkan dengan Olimpiade," kata CEO panitia penyelenggara, Toshihiro Muto.
"Kami akan melakukan upaya terbaik kami agar Paralimpiade tidak terinfeksi virus."
Seperti halnya Olimpiade, yang berakhir 8 Agustus, ada juga kekhawatiran atas dampak penyelenggaraan Paralimpiade, acara olahraga terbesar di dunia untuk atlet penyandang disabilitas, terhadap upaya Jepang untuk menahan lonjakan kasus COVID-19.
Ketua Komite Paralimpiade Internasional (IPC) Andrew Parsons dan perwakilan dari tiga badan penyelenggara Jepang, Senin, sepakat untuk menggelar pertandingan tanpa penonton di semua arena, yang terletak di Tokyo dan prefektur Chiba, Saitama dan Shizuoka.
Sebagai pengecualian, siswa sekolah yang mengambil bagian dalam program pendidikan yang didukung pemerintah akan diizinkan untuk menonton pertandingan secara langsung.
Presiden panitia penyelenggara, Seiko Hashimoto, "yakin" untuk menyelenggarakan Paralimpiade dengan aman dengan menerapkan langkah-langkah berdasarkan pengalaman yang diperoleh ketika menjadi tuan rumah Olimpiade.
Namun, penyelenggara tidak memiliki informasi tentang berapa banyak atlet Paralimpiade yang telah divaksinasi, menambahkan bahwa beberapa atlet memilih untuk tidak divaksinasi karena kondisi kesehatan mereka.
Di kampung atlet, para penghuni diharuskan membatasi masa tinggal mereka seminimal mungkin dengan check-in tujuh hari sebelum mereka bertanding dan meninggalkan tempat tersebut dalam dua hari setelah pertandingan mereka berakhir. Kampung atlet akan ditutup pada 8 September, tiga hari setelah upacara penutupan Paralimpiade.
Kampung atlet memiliki 21 bangunan tempat tinggal dengan sekitar 8.000 tempat tidur yang terbuat dari kardus dan memiliki berbagai fasilitas termasuk ruang makan, pusat kebugaran dan area rekreasi, juga klinik untuk tes PCR jika ada peserta yang diduga COVID-19.
Baca Juga: Makna HUT ke-76 RI Bagi Muhammad Fadli dan David Jacobs
Untuk membantu para atlet Paralimpiade, kampung atlet memiliki fasilitas di mana teknisi menyediakan layanan perbaikan dan perawatan untuk prostesis, kursi roda dan peralatan lainnya. (Antara)