Taliban Rebut Kekuasaan, Mimpi Atlet Afghanistan Ikut Paralimpiade Tokyo Musnah

Arief Apriadi Suara.Com
Selasa, 17 Agustus 2021 | 07:41 WIB
Taliban Rebut Kekuasaan, Mimpi Atlet Afghanistan Ikut Paralimpiade Tokyo Musnah
Foto arsip 13 Januari 2020 ketika warga Afghanistan bebas berolahraga di mana dalam foto ini para pemain dalam "rugby salju" di Kabul. (AFP/WAKIL KOHSAR).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Sadiqi mengatakan para atlet sudah berusaha mengamankan penerbangan, tetapi harga melonjak begitu Taliban menduduki serangkaian kota. Kemudian menjadi mustahil pergi.

"Mereka benar-benar bersemangat sebelum terjadinya situasi itu. Mereka berlatih di mana pun mereka bisa, di taman dan kebun belakang," kata dia.

Atlet-atlet Afghanistan pertama kali berkompetisi pada Paralimpiade 1996 tapi tak pernah memenangkan medali.

Rohullah Nikpai menjadi peraih medali Olimpiade pertama Afghanistan ketika memenangkan perunggu taekwondo pada Olimpiade Beijing 2008 yang diulangi dalam Olimpiade London 2012.

Sadiqi mengatakan masa depan atlet Afghanistan tampak suram.

"Ada banyak kemajuan, baik dalam Olimpiade maupun Paralimpiade," kata dia mengenai kejadian puluhan tahun belakang ini. "Di tingkat nasional pesertanya banyak, atletnya banyak, tapi kita hanya bisa memprediksi dari apa yang terjadi di masa lalu."

"Sebelumnya pada era Taliban orang tak bisa bertanding, tak bisa berpartisipasi, apalagi atlet putri."

"Bagi saya, itu memilukan," kata dia. "Ini akan menjadi atlet taekwondo putri pertama Afghanistan yang ambil bagian. Ini proses bersejarah. Dia bersemangat untuk ambil bagian. Dia sangat bersemangat dalam berlomba."

"Zakia bakal menjadi panutan yang hebat bagi perempuan-perempuan lain di negara ini."

Baca Juga: Profil Atlet Paralimpiade: Low Vision Tak Batasi Putri Aulia untuk Dulang Medali

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI