Sprinter Britania Raya Peraih Perak Olimpiade Tokyo Positif Doping

Arief Apriadi Suara.Com
Jum'at, 13 Agustus 2021 | 14:20 WIB
Sprinter Britania Raya Peraih Perak Olimpiade Tokyo Positif Doping
lustrasi: Sejumlah pelari memacu langkahnya dalam final 800 meter putra cabang atletik Olimpiade Tokyo 2020 di Stadion Olimpiade Tokyo, Jepang, Rabu (4/8/2021). Pelari Kenya berhasil meraih medali emas setelah menjadi yang tercepat dengan catatan waktu 1 menit 45.06 detik. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/foc.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Britania Raya terancam kehilangan satu medali perak di Olimpiade Tokyo. Hal itu setelah sprinter Chijindu Ujah yang turun di nomor estafet 4x100m putra diskors sementara karena dinyatakan positif doping.

Hal itu disampaikan Unit Integritas Atletik (AIU) seperti dilansir Reuters, Kamis (12/8/2021). Ujah meraih medali perak Olimpiade Tokyo bersama Zharnel Hughes, Richard Kilty, dan Nethaneel Mitchell-Blake.

AIU dalam pernyataannya mengatakan sampel Ujah di pesta olahraga empat tahunan tersebut menunjukkan adanya zat terlarang jenis ostarine dan S-23.

Zat tersebut diklasifikasikan sebagai bagian dari kalas obat baru yang disebut modulator reseptor androgen selektif (Sarm) dengan efek yang mirip dengan steroid anabolik.

Baca Juga: Greysia / Apriyani Diguyur Bonus Rp5,5 Miliar dari Pemerintah

Ujah masih memiliki kesempatan untuk uji sampel B. Namun jika terbukti maka secara otomatis Britania Raya bakal kehilangan satu medali perak.

Dengan begitu, Kanada yang sebelumnya berada di posisi ketiga akan naik peringkat. Pun demikian dengan China yang berpotensi mendapatkan perunggu.

Selain Ujah, terdapat tiga atlet lainnya juga masuk dalam daftar doping yakni pelari asal Bahrain kelahiran Maroko Sadik Mikhou, atlet tolak peluru Georgia Benik Abramyan, dan sprinter Kenya Mark Otieno Odhiambo.

"AIU sekarang menunggu kesimpulan dari proses ITA terhadap para atlet di atas, yang akan menentukan apakah pelanggaran aturan anti-doping telah dilakukan dan konsekuensi apa (jika ada) yang harus dikenakan sehubungan dengan Olimpiade," demikian pernyataan AIU seperti dilansir dari Antara, Jumat (13/8/2021).

Baca Juga: Jokowi Guyur Greysia-Apryiani Bonus Rp5,5 M: Apa Perlu Saya Sebut, Tapi Gak Apa-apa Ya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI