Fadli sendiri dalam beberapa kesempatan mengatakan tak mudah untuk bangkit. Terlebih harus menerima kenyataan menjalani kehidupan dengan satu kaki.
Meski begitu, Fadli tak menyerah. Dia memiliki keyakinan, semangat, dan motivasi. Terlebih, ketika itu lahir si buah hati. Dukungan dari orang-orang terdekat pun membuat Fadli bertekad bangkit.
Perlahan tapi pasti, Fadli mulai melanjutkan hidup. Dalam proses pemulihan, salah satu kegiatan yang dilakukan adalah bersepeda.
Hingga akhirnya, jalan hidup mempertemukan Fadli dengan Raja Sapta Oktohari yang kala itu menjabat Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Sports Sepeda Indonesia (PB ISSI).
Dia pun mendapat tawaran menjadi atlet paracycling Indonesia. Fadli tak menyia-nyiakan kesempatan tersebut. Seperti salah satu caption yang tertulis dalam foto yang diunggah Fadli dalam Instagram.
"Kesempatan itu akan selalu ada. Semua itu tergantung kita, mau mengambilnya atau membiarkannya," kata dia dalam salah satu unggahan di Instagram.
Perjalanan Fadli di lintasan baru tak semudah membalikkan telapak tangan. Dia harus membiasakan diri mengayuh sepeda dengan kaki kiri buatan.
Namun berkat mental dan kegigihan,dia berhasil membuktikan semangat dan jati diri juara.
Debut dalam kompetisi balap sepeda terjadi ketika Fadli turun dalam ajang Asian Cycling Championships 2017.
Ketika itu, dia finis urutan keempat untuk kelas time-trial C4. Pencapaian luar biasa bagi seorang debutan.
Baca Juga: NPC Indonesia Kirim 23 Atlet ke Paralimpiade Tokyo, Berikut Daftarnya
Tak lama setelah itu, dia mewakili Indonesia dalam ASEAN Para Games Kuala Lumpur 2017 dan menyumbang dua perak dan perunggu.