Profil Atlet Paralimpiade Tokyo: Muhammad Fadli, Sosok Inspiratif dari Balap Sepeda

Arief Apriadi Suara.Com
Kamis, 12 Agustus 2021 | 21:06 WIB
Profil Atlet Paralimpiade Tokyo: Muhammad Fadli, Sosok Inspiratif dari Balap Sepeda
M. Fadli Imammudin menggigit medali emas usai menjuarai final nomor individual pursuit putra C4-C5 para-sepeda di Asian Track Championships 2019 di Jakarta International Velodrome, Jakarta, Kamis (10/1/2019). Fadli berhasil meraih medali emas dengan catatan waktu (setelah difaktorkan) empat menit 56,965 detik menyingkirkan pembalap sepeda Iran Mahdi Mohammadi dengan catatan waktu lima menit 23,920 detik. ANTARA FOTO/Aditya ES Wicaksono
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Muhammad Fadli Imammuddin harus melewati perjalanan panjang sebelum menjadi atlet para balap sepeda andalan Indonesia. Dia kini dijadwalkan turun di Paralimpiade Tokyo 2020 yang akan bergulir 24 Agustus sampai dengan 5 September 2021.

Dia satu-satunya wakil Indonesia dari cabang olahraga para cycling dalam pesta olahraga terbesar di dunia untuk atlet difabel tersebut. Fadli diproyeksikan tampil pada nomor Men C4 (Individual Pursuit 4000).

Mungkin jauh sebelumnya, Fadli tak pernah membayangkan bisa mewakili Indonesia dalam Paralimpiade Tokyo karena sejatinya dia pebalap sepeda motor profesional.

Mari tengok perjalanan Fadli dari penunggang kuda besi hingga menjadi atlet para cycling kebanggaan Indonesia.

Kisah bermula ketika insiden tragis menimpa Fadli saat berlaga dalam Supersport 600 cc Asia Road Racing Championship (ARRC) di Sirkuit Internasional Sentul pada 7 Juni 2015.

Kala itu, Fadli menjadi terdepan pada race kedua. Selebrasi pun dilakukan sama seperti pembalap lainnya ketika merayakan kemenangan.

Naas bagi Fadli, momen indah itu seketika berubah petaka. Pebalap asal Thailand Jakkrit Sawangswat tiba-tiba melaju kencang dari arah belakang dan menghantam kaki kiri Fadli.

Insiden tersebut membuat Fadli harus dilarikan ke rumah sakit, bahkan harus naik meja operasi untuk menyelamatkan kaki kirinya. Setelah itu, dia menjalani proses pemulihan.

Namun semuanya tak berjalan mulus. Kondisi Fadli justru tak kunjung membaik. Hingga akhirnya, pria asal Cibinong, Bogor, Jawa Barat itu mengambil keputusan besar dalam hidupnya, mengamputasi kaki kirinya.

Baca Juga: NPC Indonesia Kirim 23 Atlet ke Paralimpiade Tokyo, Berikut Daftarnya

Keadaan yang benar-benar sulit. Fadli yang biasanya sangar saat menunggangi kuda besi, harus terbaring lemah dalam waktu yang tak singkat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI