Suara.com - Di balik kesuksesan Lauren Price meraih medali emas tinju Olimpiade Tokyo 2020 ternyata perempuan asal Inggris ini berprofesi sebagai sopir taksi.
Dilansir dari BBC, Lauren Price merupakan salah satu atlet Inggris Raya yang sukses meraih medali emas di ajang Olimpiade Tokyo 2020 cabang olahraga tinju.
Memiliki paras yang cantik, siapa sangka Lauren Price juga merupakan atlet dengan pekerjaan sampingan sebagai seorang sopir taksi.
Perempuan berusia 22 tahun itu mengklaim emas ke-22 kontingen Inggris Raya dari total 65 mendali secara keseluruhan di Olimpiade Tokyo 2020.
Baca Juga: Fantastis, Berikut Daftar Atlet Pemecah Rekor Dunia di Olimpiade Tokyo 2020
Lauren harus berjibaku selama sembilan menit saat melawan Qian Li di rumah spiritual Sumo dalam perebutan medali emas tersebut.
Menjadi perolehan medali emas kedua di cabang olahraga tinju untuk Inggris Raya, setelah di nomor putra, Galal Yafai berhasil meraihnya lebih dulu di kelas terbang.
Tak hanya di atas ring tinju, Lauren juga dipaksa kerja keras untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari bersama kakek dan neneknya.
Lauren berpisah dengan orang tuanya sejak masih berusia tiga tahun, mulai saat itu ia diasuh oleh kakek dan neneknya.
Selain berlatih, Lauren harus bekerja menjadi sopir taksi di malam hari guna memenuhi kebutuhanya, keadaan berubah seiring prestasi yang diukirnya.
Baca Juga: Pelatih Berkuda Jerman Didiskualifikasi Setelah Terekam Memukul Kuda
Lauren Price tiba di Jepang sebagai favorit juara, meskipun harus bersusah payah mencapai partai final melawan Li.
Poin demi poin dikumpulkan Lauren pada ronde pertama melawan Li, petinju asal Wales Selatan ini tetap konsisten hingga ronde kedua.
Hingga Lauren hanya harus tetap berdiri di sisa ronde untuk memastikan medali emas tersebut masuk ke dalam kopernya saat pulang ke Wales.
Dalam waktu 18 bulan setelah masuk ke pemusatan latihan tim Inggris Raya, Lauren menggondol sederet gelar prestisius.
Seperti medali emas Persemakmuran pada 2018, medali emas Kejuaraan Eropa musim panas, dan gelar juara dunia di musim gugur.
Memasuki 2020, sederet prestasi berharga itu menjadi modal berharga Lauren dalam perjuangannya meraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020.
Kontributor: Eko Isdiyanto