Meski Gagal Tembus 10 Besar, Brasil Tetap Torehkan Sejarah di Olimpiade Tokyo

Rully Fauzi Suara.Com
Senin, 09 Agustus 2021 | 12:30 WIB
Meski Gagal Tembus 10 Besar, Brasil Tetap Torehkan Sejarah di Olimpiade Tokyo
Peselancar asal Brasil, Italo Ferreira melakukan selebrasi usai memenangi medali emas cabang olahraga selancar ombak putra Olimpiade Tokyo. [Yuki IWAMURA / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kontingen Brasil meninggalkan Olimpiade Tokyo dengan kesuksesan mencapai peringkat tertinggi mereka di klasemen medali, yakni urutan ke-12, kendati jajaran atletnya mengalami pengurangan pendanaan lima tahun seusai jadi tuan rumah di Rio de Janeiro 2016.

Dibandingkan Olimpiade 2016 Rio, Brasil finis satu strip lebih tinggi dan meraih 21 medali atau dua keping lebih banyak, walau tambahan itu datang dari perunggu yang kini berjumlah delapan sedangkan emas dan peraknya tetap sama masing-masing tujuh dan enam.

Namun raihan emas mereka diwarnai catatan bersejarah ketika Italo Ferreira memenangi emas Olimpiade pertama untuk cabang olahraga selancar ombak.

Kegemilangan di cabang baru juga dialami lewat tiga medali perak untuk skateboard.

Baca Juga: Ketenangan Jadi Kunci Greysia / Apriyani Berjaya di Olimpiade

Sementara sepakbola putra mereka menjaga raihan emas Olimpiade dua edisi beruntun, di Olimpiade 2020 Tokyo para atlet Brasil juga menaiki podium di nomor-nomor kano, senam indah, tinju, atletik, renang, judo dan selancar angin/berlayar.

"Kami sungguh dekat untuk mewujudkan mimpi memasuki 10 besar Olimpiade," kata Menteri Olahraga Brasil, Marcelo Magalhaes seperti dikutip Reuters, Senin (9/8/2021).

"Kami akan terus berinvestasi ke olahraga dan memprioritaskan pengembangan di level akar rumput, sehingga ketika di level tertinggi kami bisa berada di posisi bagus," ujarnya menambahkan.

Harian O Estado de S Paulo melaporkan anggaran pembinaan atlet level atas dari pemerintah Brasil berkurang sebesar 110 juta reais (sekira Rp 303,3 miliar) dibandingkan tahun anggaran jelang Olimpiade Rio.

Pun demikian, Tokyo menyisakan kisah sukses bagi kontingen Brasil, beberapa di antaranya yang paling tersorot adalah di sektor putri dengan Ana Marcela Cunha menyabet emas renang marathon 10km, Rebeca Andrade berjaya di senam artistik alat kuda lompat serta pasangan Martine Grael dan Kahena Kunze mempertahankan emas selancar angin skiff 49er FX.

Baca Juga: Resmi Berakhir, Tokyo Serahkan Bendera Olimpiade ke Paris

Pasangan Laura Pigossi / Luisa Stefani juga memenangkan medali tenis Olimpiade pertama Brasil dengan raihan perunggu ganda putri.

Prestasi Brasil di Tokyo mematahkan tren raihan medali yang turun dari bekas negara tuan rumah di edisi Olimpiade berikutnya.

Di abad ini, hanya kontingen Britania Raya yang sukses melakukan hal tersebut setelah mengumpulkan 65 medali di London 2012 dan menambahnya jadi 67 keping di Rio 2016.

Kendati demikian, seluruh kesuksesan Brasil di Tokyo masih menyisakan satu kekecewaan tersendiri dari voli pantai, lantaran ini jadi kali pertama mereka gagal meraih medali sejak olahraga itu dipertandingkan di Olimpiade 1996 Atlanta.

[Antara]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI