Suara.com - Nama Huang Hua pernah begitu harum di jagat bulu tangkis. Dia bahkan dijuluki sebagai ratu bulu tangkis karena kariernya yang melejit di era 90-an.
Kariernya yang melejit tak terlepas faktor dominasi China di bulu tangkis pada era itu. Dia bersama tunggal putri China lainnya merajai Piala Uber 1990 dan 1992.
Namun, ketika Huang Hua berada di puncak performanya, dia memutuskan untuk pensiun. Lebih mengejutkan lagi, Huang Hua pindah kewarganegaraan menjadi WNI.
Bagaimana kisahnya? Berikut profil Huang Hua.
Huang Hua lahir di Guangxi, China, pada 16 November 1969. Ia merupakan putri dari pasangan Huang Yu Hui dan Shi Juan.
Huang Hua sudah menekuni bulu tangkis sejak dini, sederet prestasi di tingkat junior bisa diraih olehnya. Huang Hua pun masuk sebagai pemain pelatnas China.
Huang Hua menjelma sebagai salah satu tunggal putri asal China yang mendominasi sektor ini di era 80 hingga 90-an.
Huang Hua bahkan bisa bertahan di era kejayaan kompatriotnya, Han Aiping dan Li Lingwei, di era tahun 80-an. Dia juga menjadi pemain andalan China bersama Ye Zhaoying di akhir 90-an.
Beberapa gelar individu yang diraih oleh Huang Hua di antaranya Swedia Open 1990, Thailand Open 1990, Malaysia Open 1990, 1992, Korea Open 1991, Singapura Open 1991, Jepang Open 1990, 1991, dan China Open 1991.
Baca Juga: Ngaku Selamatkan Korban Banjir, influencer Ketahuan Rampas Perahu Demi Konten
Era kejayaan Huang Hua ternyata sama dengan kejayaan tunggal putri Indonesia dari sosok Susi Susanti. Duel epik di antarnya keduanya terjadi di semifinal Olimpiade Barcelona 1992.