Suara.com - Valentino Rossi dan Komeng adalah dua sosok beda negara juga beda profesi. Namun keduanya secara ajaib sempat bersatu di bawah panji Yamaha untuk mempromosikan produk motor asal Jepang tersebut.
Lewat kerjasama iklan, Komeng dan Rossi menjelma jadi dua sosok ikonik yang cukup membekas dalam ingatan masyarakat Indonesia.
Valentino Rossi belum lama ini mengumukan akan pensiun dari dunia balap usai MotoGP 2021. Sementara Komeng yang bernama asli Alfiansyah Bustami masih terus aktif di dunia komedi Tanah Air.
Sebagai orang Indonesia yang punya keistimewaan mengenal Valentino Rossi secara personal, Komeng mengaku sedih mendengar kabar sang pebalap legendaris akan gantung helm.
Baca Juga: Fakta Menarik Valentino Rossi yang Selama Ini Tersembunyi
Komedian kelahiran Jakarta, 25 Agustus 1970 itu pun mengenang kisah kedekatannya dengan Rossi, yang sudah bekerja sama dengannya dalam proyek iklan sejak 2004, kepada Suara.com.
Kenal Dekat dan Sering Berbincang
Seringnya bekerja sama dengan Valentino Rossi, baik dalam proyek iklan maupun promosi Yamaha di berbagai daerah Indonesia, membuat Komeng kenal baik dengan rider Italia 42 tahun itu.
"Kalau kita main [proyek iklan/promosi--Red] itu harus dekat. Jangankan iklan, hampir setiap akhir tahun, saya menemani dia dan juga [Jorge] Lorenzo," kenang Komeng saat dihubungi Suara.com, Jumat (6/8/2021) malam.
"Misal Rossi ke Medan, dan Lorenzo ke Bandung. Saya menemani Lorenzo dulu, lalu saat Rossi bergeser ke Surabaya, saya menemani dia," tambahnya.
Baca Juga: Hasil FP 1 MotoGP Styria: Nakagami Tercepat, Rossi Melempem
Komeng menilai Rossi adalah sosok pebalap yang tidak sombong. Perangainya sangat ramah sehingga tak heran banyak orang yang jadi penggemarnya hingga saat ini.
"Saya juga menemani Rossi dan Jorge di hotel. Kalau Jorge suka main playstation di kamar," jelas Komeng.
"Menurut saya, yang seru itu Rossi. Dia seperti anak tongkrongan. Mungkin karena dia awalnya dari pebalap liar ya, meski sekolah juga sih, tapi dasarnya di jalanan. Jadi beda."
Dapat Kepercayaan Lebih
Komeng menjelaskan bahwa dirinya mendapat kepercayaan lebih dari Valentino Rossi dan krunya. Sebagai pebalap kawakan, Rossi kerap dijaga ketat, tetapi hal itu kurang berlaku untuk dirinya.
"Kalau Rossi dateng itu ketat ya. Dulu sempet nginep di Hotel Mulya. Nah seluruh wartawan dan para kru lainnya itu HP-nya diambil," beber Komeng.
"Cuma saya doang yang dibolehin. Saya bawa HP gak ada yang larang. Jadi temen-temen kalau mau foto ya pake handphone saya," tambahnya.
Mendapat Kado dari Valentino Rossi
Komeng yang hampir setiap akhir tahun bertemu Valentino Rossi dalam program promosi Yamaha, sempat mendapat kado atau bingkisan dari The Doctor.
Beberapa kado yang diberikan Rossi kepada Komeng adalah baju untuk ketiga anak kembarnya, buku, serta jam tangan dengan logo 46.
"Waktu itu juga saya pernah dikasih kaos untuk anak saya yang kembar tiga. Sekitar tahun 2007 atau 2008. Anak masih bayi," kenang Komeng.
"Bajunya itu ada foto Rossi. Saya minta tanda tangan ke dia, saya bisa-bisa aja, yang lain gak bisa."
"Saya juga sempet dikasih buku dia, tapi saya tidak ngerti, itu bahasa Italia. Ada sih bukunya bahasa Indonesia sekarang, tapi yang asli tetap saya pegang untuk kenang-kenangan."
Batal Pergi Haji Demi Temani Rossi
Komeng bercerita bahwa dirinya sempat batal pergi haji pada 2009 lanataran harus menemani Valentino Rossi mengisi acara di Bali.
Saat itu, acara berlangsung dadakan sehingga dirinya mau tak mau harus menunda keberangkatan ke Tanah Suci, yang akhirnya dia tunaikan setahun kemudian.
"Jadi waktu itu saya mau pergi haji pada 2009, saya mau berangkat tiba-tiba Rossi mendadak datang ke Bali. Jadi saya batal pergi haji, buat nemenin dia, karen dia datang duluan," tutur Komeng.
"Saat itu saya dikasih jam sama Rossi, jam tangannya itu ada gambar 46 di tengah dan dijarumnya."
Komeng mengaku saat itu tak sempat memberi kado kepada Rossi. Namun selepas menunaikan ibadah haji pada 2010, dia memberi Rossi sebuah jam yang seluruh angkanya menggunakan bahasa Arab.
"Ternyata Rossi demen banget itu, mungkin dia anggap aneh kali ya karena tulisannya Arab. Girang banget itu dia," ungkap Komeng.
"Kata dia, dia di Dubai aja beli jam gak pernah dapet yang ada angka Arab, tulisannya biasa aja."
Melawak Bersama Meski Berbeda Bahasa
Kerja sama Komeng dan Rossi tak hanya sebatas menjalani shooting iklan. Keduanya juga kerap pergi ke berbagai daerah di Indonesia untuk melakukan promosi.
Salah satu yang diingat Komeng adalah saat dirinya dan Rossi harus tampil berdua di Sentul International Convention Center.
Saat itu Valentino Rossi masih bertandem dengan pebalap Amerika Serikat, Collin Edwards sekitar medio 2006-2007.
Komeng dan Rossi terpaksa tampil hanya berdua dihadapan para kepala dealer Yamaha se-Indonesia, karena Collin Edwards tak enak badan efek dari mabuk di malam hari.
"Di sana saya berduaan sama Rossi, nyapruk saja itu orang pada ketawa. Saya minta dia ngomong pake bahasa Italia, saya Indonesia, yasudah, gak ketemu dah tuh ahahah," ujar Komeng seraya tertawa.
Berbagi Kisah Lucu
Komeng dan Rossi diketahui sering berbincang saat keduanya bertemu. Terdapat satu perbincangan lucu dengan Rossi yang membuat Komeng masih tertawa saat mengingatnya.
Komeng menceritakan bahwa pada 2009, Valentino Rossi sempat mengalami cedera di mana jari tangannya terluka. Saat itu Komeng bertanya penyebab cedera itu kepada Rossi, tetapi jawaban yang keluar cukup menggelitik.
"Terus saya tanya, 'lu kenapa itu cedera? Gak ada diberita'. Dia jawab, 'Gara-gara membetulkan gorden'. Saya ketawa, saya tanya 'Bener itu?', dia bilang 'benar'," kenang Komeng.
Doa dan Harapan untuk Valentino Rossi
Komeng mengaku cukup sedih mendengar kabar akan pensiunnya Valentino Rossi, tetapi tak terlalu kaget lantaran momen itu disebutnya pasti akan datang.
Menurut komedian kelahiran Jakarta itu, Rossi yang sudah menginjak 42 tahun memang sudah saatnya meninggalkan dunia balap motor.
Komeng menilai citra Valentino Rossi bisa tergerus apabila masih memaksa untuk tampil tetapi sudah tak mampu meraih hasil bagus seperti di masa mudanya.
"Rossi memang saya nilai harus berhenti dari sekarang. Orang memang melihatnya seperti [Michael] Schumacer di F1, sudah dititik atas, main lagi lalu anjlok," tutur Komeng.
"Kalau Rossi memang sedikit berbeda karena dia 'kan penghibur. Tapi kalau kelamaan gak pensiun nanti malah gak jadi legenda," tutup Komeng, yang mengaku sudah sekitar lima tahun terakhir tak bekerja sama dengan Rossi.