Eng Hian Ungkap Kunci Kemenangan Greysia/Apriyani di Olimpiade Tokyo

Reky Kalumata Suara.Com
Jum'at, 06 Agustus 2021 | 19:44 WIB
Eng Hian Ungkap Kunci Kemenangan Greysia/Apriyani di Olimpiade Tokyo
Pebulutangkis ganda Putri Indonesia Greysia Pollii/Apriyani Rahayu melakukan selebrasi setelah mengalahkan lawannya ganda putri China Chen Qing Chen/Jia Yi Fan dalam final Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, Jepang, Senin (2/8/2021). [ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pelatih ganda putri bulu tangkis Indonesia Eng Hian menceritakan bahwa kunci kemenangan Greysia Polii/Apriyani Rahayu di Olimpiade Tokyo 2020 ialah dengan mencoba menikmati setiap jalannya pertandingan.

Saat mendampingi Greysa/Apriyani di Jepang mulai dari pelatihan di Kumamoto hingga laga di Tokyo, pria yang akrab disapa Coach Didi ini melihat bahwa anak didiknya selalu mencoba menikmati setiap proses dan tahapan yang dilalui.

"Prosesnya cukup luar biasa dari hari demi hari, terutama di Tokyo. Mereka melewati laga tanpa memikirkan hasil yang terlalu jauh. Dari awal memang prinsipnya bersyukur untuk hasil hari ini dan berdoa untuk hari besok," kata Eng hian dalam diskusi virtual PBSI di Jakarta seperti dimuat Antara, Jumat (6/8/2021).

Pria yang pernah menyabet medali perunggu ganda putra Olimpiade Athena 2004 itu mengaku tak menyangka permainan Greysia/Apriyani akan sangat baik dan seperti tidak ada beban.

Baca Juga: Angkat Besi Jaga Tradisi Medali di Olimpiade, Apa Kuncinya?

Ia kagum dengan kekuatan mental ganda putri peringkat enam dunia itu, mengingat laga yang mereka ikuti adalah ajang olahraga terakbar dan pelaksanaannya pun di tengah masa pandemi.

"Mereka bisa tetap 'enjoy' di masa sulit. Tantangan tidak hanya datang di lapangan, tapi sebelum bertanding juga sudah dihadapkan situasi menunggu hasil tes COVID-19," Eng Hian menceritakan.

Pengamatan Eng Hian juga dikonfirmasi Greysia/Apriyani dalam kesempatan yang sama. Greysia, yang sudah tiga kali ikut Olimpiade, tidak mengalami ketegangan sama sekali jelang laga final meladeni ganda putri China Chen Qing Chen/Jia Yi Fan.

Bahkan pada malam sebelum pertandingan babak final, Greysia mengaku bisa tidur hingga 10 jam.

"Biasanya sebelum bertanding tidurnya lima sampai tujuh jam paling lama. Pas final kemarin sampai 10 jam. Kalau menurut cerita senior, pasti banyak tekanan dan stres. Tapi saya justru bisa tidur dan makan enak seperti biasa," Greysia menceritakan.

Baca Juga: Brasil Vs Spanyol di Final Olimpiade Tokyo, Pedri Si Tenaga Kuda Jadi Sorotan

Hal serupa juga disampaikan Apriyani, yang mengatakan bahwa laga puncak Olimpiade tidak mengganggu istirahat dan pemulihannya.

"Saya memang dari awal tidak mau memikirkan itu (final), karena nanti bisa berpengaruh di lapangan. Tidak terpikir juga bisa dapat emas. Saya fokusnya mengikuti setiap pertandingan, tidak mau terlalu jauh. Akhirnya makan dan tidur pun enak, tidak ada stres," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI