"Sebelum dia keluar dia pesan ke temennya untuk ada yang menggantikan agar tidak kosong, jadi saya ditawari," imbuhnya.
Sempat ragu, Qadafi akhirnya memutuskan nekat berangkat ke Peru demi mendapatkan pengalaman internasional.
Menariknya, pada saat itu Qadafi baru berusia 24/25 tahun merintis karier kepelatihan internasional di Peru.
"Saya ragu juga antara, ini mau keluar kok jauh sekali nggak tau negara apa, tapi mereka meyakinkan saya," ujar Qadafi.
"Di satu sisi waktu itu sistemnya Indonesia masih hanya tim nasional yang bisa mengirim pemainnya keluar.''
"Jadi saya melihat ada peluang pengalaman internasional, kalo disini terus hanya lokal. Padahal spekulasi aja, nekat aja. Waktu itu masih 24-25 tahun." tandas Muamar Qadafi.
Kontributor: Eko Isdiyanto