Suara.com - Lifter andalan Indonesia, Eko Yuli Irawan mengaku belum ada niatan pensiun. Atlet 32 itu masih penasaran untuk mendapatkan medali emas di Olimpiade.
Terbaru, Eko Yuli menyumbang medali perak untuk Indonesia di nomor 61 kg Olimpiade Tokyo 2020. Pada Olimpiade sebelumnya, ia juga gagal mendapatkan medali emas.
Lelaki kelahiran Lampung itu sebelumnya meraih medali perunggu di kelas 56 kg (Beijing 2008) dan kelas 62 kg (London 2012). Selanjutnya Eko Yuli mendapat medali perak 62 kg di Rio de Janeiro 2016.
Wajar jika rasa penasaran Eko Yuli terhadap medali emas masih menggebu-gebu, kendati dari segi usia sudah tidak muda lagi.
Baca Juga: Banjir Bonus Usai Sabet Emas Olimpiade Tokyo, Ini Rencana Greysia dan Apriyani
"Mungkin kalau sekarang belum (pensiun) karena cita-citanya (emas Olimpiade) belum tercapai," kata Eko Yuli saat jumpa pers virtual, Jumat (6/8/2021).
"Tapi kita lihat ke depannya bagaimana. Kalau meraih medali mungkin masih sanggup, tapi kalau emas harus berusaha lebih keras lagi," jelasnya.
Sekedar informasi, Eko Yuli mendapat medali perak Olimpiade Tokyo 2020 setelah mengumpulkan total angkatan 302 kg (snatch 137 kg dan clean & jerk 165 kg).
Ia kalah dari rival terberatnya asal China Li Fiban yang mendapat medali emas dengan total angkatan 313 kg. Itu dengan rincian snatch 141 kg dan clean & jerk 172 kg.
Meski belum berhasil meraih medali emas, Eko Yuli jadi atlet berprestasi asal Indonesia yang tampil dalam tiga edisi Olimpiade dan sukses menyumbangkan medali.
Baca Juga: Kevin Cordon Disambut Meriah di Negaranya, Sampai Dikejar-kejar Warga Guatemala Demi Foto
"Tentu prestasi ini menjadi kebanggaan bagi kita semua, terutama saya sebagai CdM dan juga Ketua PB PABSI," ujar Chef de Mission (Cdm) Olimpiade Tokyo yang juga Ketua Umum PB PABSI Rosan P. Roeslani beberapa waktu lalu.