Suara.com - Sukses mencapai semifinal bulu tangkis Olimpiade Tokyo 2020 benar-benar melambungkan nama Kevin Cordon, kepulangannya disambut bak pahlawan Guatemala.
Kevin Cordon mengejutkan para penggemar bulu tangkis berkat aksinya di Olimpiade Tokyo 2020 sebagai wakil non-unggulan.
Pebulu tangkis tunggal putra Guatemala peringkat ke-59 dunia itu sukses melaju hingga babak semifinal Olimpiade Tokyo 2020.
Penampilan mengejutkannya diawali dengan mengalahkan unggulan ke-8 asal Hong Kong, Ng Ka Long Angus lewat straight game dengan skor 22-20, 21-13.
Baca Juga: Netizen Salfok dengan Sohib Greysia Polii yang Ingin Move On, Cantik atau Ganteng?
Tak sampai disitu, keberuntungan Kevin berlanjut usai mengalahkan wakil Korea Selatan, Heo Kwang-hoo juga dengan straight game 21-13, 21-18.
Hasil itu mengejutkan mengingat sebelumnya, Heo Kwang-hee berhasil membekuk tunggal putra andalan Jepang nomor satu dunia, Kento Momota.
Meski begitu, dewi fortuna hanya membawa Kevin sampai ke babak semifinal setelah tak berkutik melawan Viktor Axelsen.
Di tangan peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 itu, Kevin kalah dua gim langsung dengan skor 18-21, 11-21.
Asa Kevin meraih medali di olimpiade tahun ini sebenarnya belum sepenuhnya tertutup, ia masih memiliki kesempatan jika mampu mengalahkan wakil Indonesia.
Baca Juga: Diduga Dapat Teriakan Body Shaming, Atlet Angkat Besi Nurul Akmal Panen Dukungan
Sayangnya, Kevin masih belum beruntung usai kalah dari Anthony Sinisuka Ginting dengan skor 11-21, 13-21, medali perunggu pun melayang.
Namun demikian, bukan raihan medali yang menjadi tolok ukur Kevin begitu dicintai masyarakat Guatemala dan pemerintah negara tersebut.
Kevin sukses menorehkan rekor sebagai pebulu tangkis pertama Guatemala yang sukses mencapai partai semifinal olimpiade sepanjang sejarah.
Kepulangannya ke Tanah Air pun disambut dengan penuh suka cita oleh masyarakat Guatemala, hal itu terbukti beberapa saat setelah pesawat mendarat di bandara.
Mulai dari bandara tersebut, Kevin diarak menuju ke kota dengan pengamanan ketat dari kepolisian setempat, momen itu pun tak disia-siakan warga setempat.
Banyak masyarakat Guatemala yang rela mengikuti rombongan Kevin dari belakang dengan jalan kaki, tak sedikit dari mereka memberanikan diri untuk meminta foto.
Pada hari itu, Kevin benar-benar menjadi pahlawan baru bagi Guatemala khususnya di bidang olahraga bulu tangkis.
Benar apa yang dikatakan Cordon, bahwa masyarakat di negara Amerika Tengah mau menyaksikan pertandingannya di olimpiade meski terpaut 15 jam.
Bukti kecintaan masyarakat Guatemala terhadap Kevin, dan hal itu diakui oleh pebulu tangkis asuhan pelatih asal Indonesia itu.
"Saya 100 persen yakin mereka tidak menonton pertandingan itu. Mereka orang-orang yang cukup tua. Mereka belum pernah melihatku bermain sepanjang karier," ucap Kevin.
"Itu bukan karena mereka tidak mencintaiku, mereka gugup. Ketika saya bermain, saudara laki-laki menonton," lanjutnya.
"Dan dia memberi tahu mereka 'Kevin menang atau Kevin kalah'," imbuhnya menutup.
Kontributor: Eko Isdiyanto