Suara.com - Pembalap legendaris, Valentino Rossi, akhirnya resmi mengumumkan pensiun dari MotoGP pada akhir musim ini.
Pengumuman itu disampaikan Valentino Rossi ketika mengikuti sesi konferensi pers yang berlangsung di Sirkuit Red Bull Ring, Austria, pada Kamis (5/8/2021) malam hari WIB.
Bagi pembalap berusia 42 tahun itu, MotoGP 2021 ini menjadi musim ke-26 selama berkarier di dunia balapan.
Selama 26 musim tampil, pembalap asal Italia ini sudah mencatatkan rekor di sejumlah kelas, mulai dari 125 cc, 250 cc, 500 cc, hingga MotoGP.
Baca Juga: Deretan Rival Valentino Rossi selama Berkarir di MotoGP, Ada Kawan yang Jadi Lawan
Di balik kesuksesan yang diraih Valentino Rossi, ternyata ia sempat mengalami pengalaman kurang menyenangkan saat masih muda.
Lelaki kelahiran Urbino, Italia, pada 16 Februari 1979 itu hidup di kondisi keluarga yang terbilang sederhana.
Namun, ia tetap mendapatkan dukungan luar biasa dari kedua orang tuanya untuk berkarier di dunia balap.
Sebab, ayahnya, Graziano Rossi, juga sempat aktif menjadi pembalap pada tahun 1977-1982. Sayangnya, kedua orang tuanya harus berpisah.
Baca Juga: Valentino Rossi Umumkan Pensiun, Begini Reaksi Para Pebalap MotoGP
Akibat perceraian itu, Rossi memiliki saudara tiri bernama Luca Marini. Belakangan, adik tirinya itu mengikuti jejaknya untuk meniti karier di dunia balap motor.
Dalam salah satu kutipan di buku biografinya berjudul “Rossi Sang Legenda”, ia bercerita ketika mendapatkan hinaan dan cemoohan dari guru serta teman-temannya di masa sekolah.
Bahkan, gurunya sempat memprediksi Rossi memiliki masa depan yang buruk. Oleh sebab itu, hal ini membuatnya tak semangat untuk mengikuti pendidikan formal.
Rentetan gelar Rossi
Di dunia balap motor, Rossi sudah menjadi ikon yang paling dikenal publik. Ini tak terlepas dari rentetan prestasinya selama 26 tahun berkarier sebagai pembalap.
Setidaknya, ia sudah mencatatkan sembilan gelar juara dunia di berbagai kelas. Ini menjadi pencapaian tertinggi di dunia balap motor.
Dari seluruh gelar tersebut, salah satu di antaranya diraih Rossi pada kelas 125 cc pada 2997 dan satu lainnya di kelas 250 cc pada 1999.
Sedangkan tujuh gelar lain tercipta di level tertinggi MotoGP, yakni pada tahun 2001, 2002, 2003, 2004, 2005, 2006, dan 2009.
Pembalap ini mendapatkan julukan The Doctor sejak tampil di kelas 500 cc (saat itu kelas MotoGP) pada medio 2000. Julukan ini disematkan kepadanya karena keahlian Rossi di bidang balap motor.
Di negara asalnya, seseorang yang memiliki keahlian luar biasa di bidang tertentu biasanya mendapatkan panggilan ‘The Doctor’.
Kisah permusuhan dengan Honda
Selama tampil di kelas utama atau MotoGP, Valentino Rossi meraih tujuh gelar bersama dua tim yang berbeda, yakni Honda dan Yamaha.
Saat berstatus sebagai pembalap Honda, Rossi sukses menjuarai MotoGP sebanyak tiga kali berturut-turut, yakni pada 2001, 2002, dan 2003.
Sayangnya, hubungan pembalap asal Italia ini bersama Honda tak berlangsung mulus. Sebab, Rossi menilai bahwa kesuksesan yang dia raih dalam periode tersebut akibat keberhasilan Honda membangun motor yang bagus.
Menurut mereka, kemenangan ini bukan karena skill membalap yang dimiliki Valentino Rossi.
Ia pun dibuat kesal oleh manajer Honda saat itu, Suguru Kanazawa. Lelaki asal Jepang ini melontarkan komentar yang tak sedap karena kepergian Rossi ke Yamaha.
“Jika Rossi pergi, kami akan menciptakan motor yang lebih baik lagi untuk menghancurkan dia (yang kini membalap untuk Yamaha),” ujar Kanazawa.
Kontributor: Muh Adif