Infografis
Suara.com - Pebulutangkis tunggal Guatemala putra Kevin Cordon mendapat penghormatan besar dari negaranya setelah bikin kejutan di Olimpiade Tokyo 2020.
Meski gagal mempersembahkan medali, laju Kevin Cordon hingga semifinal, bisa dianggap sebagai salah satu 'prestasi' besar. Dia mencetak sejarah sebagai pebulutangkis Guatemala pertama yang berhasil melaju ke semifinal Olimpiade.
Sensasi Kevin Cordon dimulai setelah dirinya mengalahkan unggulan kedelapan asal Hong Kong, Ng Ka Long Angus di babak penyisihan grup.
Kemenangan itu membuat dirinya lolos ke babak 16 besar. Atlet 34 tahun itu kemudian melanjutkan performa apik dengan mengalahkan Mark Caljouw (Belanda), Heo Kwang-he (Korea Selatan), sebelum kalah dari Viktor Axelsen (Denmark) di semifinal.
Baca Juga: Sederet Hadiah Greysia/Apriyani usai Medali Emas: Uang, Rumah, Apartemen dan Bisnis Bakso
Pada perebutan medali perunggu, Kevin Cordon kembali kalah. Mimpinya meraih medali dikubur tunggal putra Indonesia Anthony Sinisuka Ginting.
Meski gagal meraih medali, Kevin Cordon tetap akan disambut seperti pahlawan di Guatemala. Dia bakal diarak keliling kota sebagaimana informasi yang diunggah akun resmi federasi bulutangkis Guatemala, @BadmintonGuate.
"Terimakasih Kevin Cordon atas kerja keras dan dedikasi, kami bangga, semua masyarakat Guatemala berterimakasih kepada anda atas dedikasi dan kecintaan terhadap bulutangkis," tulis @BadmintonGuate, Rabu (4/8/2021).
Federasi bulutangkis Guatemala turut mengunggah informasi terkait jalur arak-arakan yang akan ditempuh Kevin Cordon setibanya di Bandara La Aurora.
Baca Juga: Riko Simanjuntak Yakin Timnas Sepak Bola Indonesia Bisa Tampil di Olimpiade
