Fakta Menarik Wahyana, Mantan Atlet Asal Sleman yang Pimpin Final Bulu Tangkis Olimpiade

Rauhanda Riyantama Suara.Com
Rabu, 04 Agustus 2021 | 11:51 WIB
Fakta Menarik Wahyana, Mantan Atlet Asal Sleman yang Pimpin Final Bulu Tangkis Olimpiade
Wahyana menjadi wasit bulu tangkis Olimpiade Tokyo 2020. - (SuaraJogja.id/HO-Wahyana)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Indonesia memang gagal mengirimkan wakilnya untuk meraih medali di cabang olahraga bulu tangkis nomor tunggal putri Olimpiade Tokyo 2020.

Meski demikian, laga final antara Chen Yu Feng asal China melawan Tai Tzu Ying asal Taiwan pada Senin (3/8/2021) dipimpin oleh wasit asal Indonesia, Wahyana.

Wasit asal Sleman itu menjadi saksi duel sengit antara kedua pebulu tangkis yang berlangsung selama 81 itu.

Bagi Wahyana, memimpin pertandingan Olimpiade, apalagi partai final, jelas menjadi kebanggaan sekaligus pencapaian tersendiri.

Baca Juga: Momen Shericka Jackson 'Sombong', Perlambat Kecepatan Sebelum Finis dan Berujung Fatal

Sebab, prestasi ini menjadi salah satu incarannya sebelum memasuki masa-masa pensiun sebagai wasit.

Lalu, siapa sebetulnya Wahyana? Berikut Suara.com menyajikan fakta-fakta menarik soal salah satu wasit kebanggaan Indonesia tersebut.

1. Wahyana memutuskan terjun ke dunia perwasitan setelah memutuskan berhenti sebagai pemain voli. Dia sempat cedera panjang dan akhirnya gantung sepatu.

Setelah pensiun, Wahyana mengabdi sebagai guru olahraga di SMP Negeri 4 Patuk, Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Wahyana menjadi wasit bulu tangkis Olimpiade Tokyo 2020. - (SuaraJogja.id/HO-Wahyana)
Wahyana menjadi wasit bulu tangkis Olimpiade Tokyo 2020. - (SuaraJogja.id/HO-Wahyana)

2. Pada masa-masa itu, Wahyana menjadi hakim garis tingkat kabupaten. Pada tahun-tahun berikutnya ia mengikuti ujian agar mendapatkan lisensi wasit. Ia mengawalinya dari level kabupaten, provinsi, nasional, hingga akhirnya mendapat lisensi internasional.

Baca Juga: Fakta Lee Yang/Wang Chi-lin, Juara Bulu Tangkis yang Kalahkan 4 Unggulan Olimpiade Tokyo

Lelaki berusia 54 tahun ini sudah menjadi wasit internasional sejak 2006. Bisa dibilang, Wahyana menjadi salah satu wasit senior di dunia.

3. Meskipun sudah sering memimpin pertandingan-pertandingan bergengsi di ajang internasional seperti Sudirman Cup, Thomas dan Uber Cup, SEA Games, Asian Games, Kejuaraan Dunia, tetapi ini adalah kali pertama bagi Wahyana memimpin laga Olimpiade.

4. Perjuangannya untuk mendapat kesempatan itu tak mudah. Dia harus mengikuti berbagai pertandingan dan ujian untuk mendapat surat dari Federasi Badminton Dunia (BWF).

Surat itu akhirnya terbit pada 18 November 2020 dan memberitahukan bahwa dia ditunjuk sebagai salah satu wasit di Olimpiade Tokyo 2020.

Wahyana menjadi wasit bulu tangkis Olimpiade Tokyo 2020. - (SuaraJogja.id/HO-Wahyana)
Wahyana menjadi wasit bulu tangkis Olimpiade Tokyo 2020. - (SuaraJogja.id/HO-Wahyana)

5. Setidaknya, ada empat namawasit asal Indonesia yang berada di bawah BWF. Selain Wahyana, ada nama Qomarul Lailiah, Robbertus Tommy Oscariano dan Abdul Latif Jaohari. Wahyana memegang kualifikasi tertinggi dengan lisensi yang berlaku hingga 2022.

6. Wahyana tak hanya bertugas memimpin pertandingan. Sebab, dia juga masuk dalam jajaran pengurus pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) di Sub Bidang Perwasitan untuk periode 2020-2024. Bidang ini berada di bawah Bidang Turnamen Nasional dan Perwasitan yang dijabat oleh Mimi Irawan.

7. Pada Olimpiade Tokyo 2020, Wahyana menjadi salah satu wasit asal Indonesia yang mendapat kepercayaan untuk bertugas.

Dari total 26 wasit, hanya dipilih lima pengadil. Sebab, ajang Olimpiade 2020 hanya menyajikan lima partai final. Wahyana pun terpilih sebagai salah satu wasit yang ditugasi untuk memimpin partai final ini. 

8. Sebagai wasit internasional, Wahyana sering memimpin laga-laga besar yang mempertemukan pebulu tangkis legendaris.

Salah satunya, dia sempat menjadi saksi perseteruan antara Lin Dan (China) dan Lee Chong Wei (Malaysia). Keduanya pernah menjadi raja di sektor tunggal putra dunia.

Kontributor: Muh Adif

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI