Profil Krystsina T, Spinter Belarusia yang Dipulangkan Paksa karena Kritik Pelatih

Irwan Febri Rialdi Suara.Com
Rabu, 04 Agustus 2021 | 08:45 WIB
Profil Krystsina T, Spinter Belarusia yang Dipulangkan Paksa karena Kritik Pelatih
Sprinter Belarusia, Krystsina Tsimanouskaya. (Dimitar Dilkoff/AFP)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Nama Krystsina Tsimanouskaya menjadi perbincangan hangat dalam beberapa hari ke belakang lantaran kasusnya di Olimpiade Tokyo 2020.

Tidak, Krystsina tak tersangkut masalah doping. Atlet berusia 24 tahun tersebut ramai diberitakan karena dipulangkan paksa oleh negaranya, Belarus.

Kisah ini bermula ketika pada 30 Juli 2021, Krystsina merekam video Instagram yang mengkritik pejabat dari Komite Olimpiade Belarusia (NOC RB).

Dia mengkritik para pelatihnya juga yang tanpa pemberitahuan sebelumnya memasukkan Krystsina ke cabor lari estafet 400 meter putri yang bertanding pada Kamis (5/8/2021).

Baca Juga: Momen Gigitan Ala Mike Tyson kepada Evander Holyfield Tercipta di Olimpiade Tokyo 2020

Padahal, Krystsina sendiri baru turun dan memang spesialis di nomor 100 meter putri pada Jumat (30/7). Atas kondisi ini, Krystsina curhat sekaligus mengkritik pelatihnya di Instagram Stories.

Atas aksinya tersebut, Krystsina dipaksa pulang pada Minggu (1/8), tetapi ia enggan mematuhinya. Saat di Bandara Haneda Jepang, Krystsina menelepon Komite Olimpiade Internasional (IOC) untuk meminta bantuan.

Dikabarkan Krystsina tak jadi pulang dan mendapat perlindungan dari polisi Tokyo. Beberapa negara pun dikabarkan siap memberikan suaka kepadanya.

Profil Krystsina Tsimanouskaya

Terlepas dari kasusnya yang heboh di Olimpiade Tokyo 2020, Krystsina merupakan pelari potensial. Dia lahir di Klimavichy, Belarusia, pada 19 November 1996.

Baca Juga: Ucap 'Woo Chao' saat Tanding, Ganda Putri China Ini Bikin PBSI Korea Meradang

Sejak kecil dia memang hobi berlari, namun tak menjadikan itu sebagai sesuatu yang digeluti. Baru di usia 15 tahun, Krystsina ditawari masuk ke sebuah akademi yang dikelola oleh seorang pelatih.

Orang tua Krystsina awalnya tak setuju dan khawatir jika anak mereka menjadi atlet. Mereka beranggapan pelari tak akan membuat hidup anaknya sukses.

Namun, Krystsina membuktikan bahwa dia bisa sukses sebagai pelari. Dia meraih medali perak di Kejuaraan Eropa U23 pada 2017 untuk nomor 100 meter putri dan medali emas nomor 200 meter putri di Universiade, sebuah  ajang olahraga internasional, yang diselenggarakan oleh International University Sports Federation untuk atlet-atlet dari universitas/Perguruan Tinggi.

Krystsina pun lolos ke Olimpiade Tokyo 2020 untuk nomor 100 meter dan 200 meter putri. Dia finis ke-4 pada heat babak pertama nomor 100 m dengan catatan waktu 11,47. Namun, sebelum perlombaan nomor 200 m, ia ditarik dari kompetisi.

Kontributor: Aditya Rijki

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI