Suara.com - Pebulutangkis spesialis ganda putri Indonesia, Apriyani Rahayu mempersembahkan medali emas Olimpiade Tokyo 2020 untuk almarhum ibunya yang telah meninggal sejak 2015 lalu.
Apriyani Rahayu bersama sang parnter, Greysia Polii, sukses merengkuh medali emas Olimpiade Tokyo 2020 setelah mengalahkan wakil China, Cheng Qing Chen/Jia Yi Fan di laga final, Senin (2/8/2021).
Dalam pertandingan final di Musashino Forest Sports Plaza, Tokyo, Greysia/Apriyani membungkam pasangan ranking tiga dunia itu dalam dua gim langsung, 21-19, 21-15.
“Medali emas ini bukan hanya impian Ka Greysia, tetapi juga saya. Medali emas ini untuk almarhum orang tua saya dan kakakku,” kata Apriyani dalam rilis NOC Indonesia, Senin (2/8/2021).
Baca Juga: PSSI Ucapkan Selamat ke Greysia/Apriyani, Warganet: Sepak Bola Kapan?
Apriyani Rahayu berpasangan dengan Greysia Polii pada 2017. Saat itu, Apriyani yang baru 19 tahun, diproyeksi sebagai pengganti Nitya Krishinda Maheswari yang dibekap cedera lutut parah.
“Saya berpasangan dengan Greysia empat tahun lalu. Perjalanan panjang, di mana saya belajar untuk mendewasakan diri,” kata Apriyani.
"Hari ini kami mendapatkan semua, berkat dari Allah dan doa keluarga serta masyarakat Indonesia. Kami sangat senang dan Bahagia," tambahnya.
Greysia/Apriyani menjadi ganda putri Indonesia pertama yang berhasil menggondol medali emas di sepanjang sejarah perhelatan Olimpiade.
Torehan apik yang diraih Greysia/Apriyani juga merupakan emas pertama bagi Kontingen Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020.
Baca Juga: Ganda Putri Indonesia Raih Medali Emas, Ayah Apriyani Rahayu: Rumah Terasa Mau Pecah