Suara.com - Atlet dan anggota delegasi dari negara yang tidak disebutkan ketahuan mabuk-mabukan di perkampungan atlet Olimpiade Tokyo 2020. Panitia penyelenggara pun langsung mengambil tindakan tegas.
Direktur umum Olimpiade Tokyo Toshiro Muto mengatakan pihaknya kini tengah melakukan penyelidikan terhadap atlet dan anggota delegasi yang tak disebutkan namanya tersebut.
"Pada 31 Juli malam, beberapa atlet dan anggota delegasi berada di taman Perkampungan Olimpiade. Mereka minum alkohol dan kami menyadari fakta ini," kata Toshiro Muto dilansir Antara dari Inside The Games, Minggu (1/8/2021).
Sebelum Olimpiade Tokyo dimulai, pihak penyelanggara mengizinkan atlet untuk membawa mimuman beralkohol, tetapi mereka harus mengonsumsinya di kamar pribadi dan tidak diperkenankan meminum di tempat umum dan area Perkampungan Olimpiade sesuai aturan protokol COVID-19.
Baca Juga: Jadwal Greysia Polii/Apriyani Rahayu vs Chen/Jia di Final Bulutangkis Olimpiade 2020
Penjualan minuman beralkohol di area penyelenggaraan Olimpiade Tokyo juga dilarang sebagai langkah untuk mengurangi risiko penyebaran COVID-19.
Atlet dan semua peserta telah diperingatkan untuk menghormati aturan dalam buku pedoman, yang menguraikan penanggulangan COVID-19 selama Olimpiade Tokyo. Jika tidak, terdapat sanksi termasuk denda dan dikeluarkan dari Olimpiade.
Sebelumnya, Panitia Olimpiade Tokyo 2020 mencabut akreditasi dua atlet Georgia peraih medali perak judo karena melanggar protokol kesehatan dengan meninggalkan Perkampungan Atlet, Sabtu.
Ini adalah kasus pertama sejak Olimpiade dimulai di mana para atlet dihukum akibat melanggar aturan anti-infeksi yang ketat yang melarang anggota delegasi meninggalkan akomodasi mereka kecuali untuk berlatih dan bertanding.
Vazha Margvelashvili (27) dan Lasha Shavdatuashvili (29) keluar dari kompleks untuk bertemu "salah satu kenalan baik mereka" yang tinggal di Jepang, kata pejabat NOC Georgia, yang menolak disebutkan namanya.
Baca Juga: Pulang Tanpa Medali, Hendra/Ahsan Isyaratkan Tokyo 2020 Jadi Olimpiade Terakhir
"Ketika mereka pergi ke luar Perkampungan Atlet, tidak ada yang menghentikan mereka di pintu keluar. Jadi mereka mengira mereka boleh pergi ke luar," kata pejabat itu kepada AFP.
Pejabat NOC Georgia mengatakan akreditasi kedua atlet tersebut dicabut pada Jumat, namun mereka sekarang telah meninggalkan Jepang untuk kembali negaranya.